Khofifah dikukuhkan jadi Dewan Pembina Kehormatan Mas TRIP Jatim

2 hours ago 2

Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dikukuhkan sebagai Dewan Pembina Kehormatan Paguyuban Mas Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP) Jawa Timur.

“Hari ini kita bangun penguatan semangat kejuangan menjelang Hari Pahlawan,” kata Gubernur Khofifah dalam keterangan di Surabaya, Minggu.

Ia menegaskan momentum pengukuhan ini menjadi waktu yang tepat untuk memperkuat semangat perjuangan generasi penerus bangsa. Menurutnya, semangat itu perlu terus disyiarkan agar tidak mengalami pasang surut.

“Ini sesuatu yang kalau tidak kita syiarkan, kalau bahasa pesantren itu, yazidu wa yankus, bisa bertambah dan berkurang, jadi ini pasang surut. Kalau ketemu momentum yang tepat seperti hari ini maka penguatan dari generasi ke 2, 3, dan 4 Paguyuban Mas TRIP saya rasa ini saat yang sangat tepat,” katanya.

Sebagai bentuk nyata, Gubernur Khofifah mengajak anggota Paguyuban Mas TRIP untuk berkeliling ke sekolah-sekolah menengah atas (SMA) Negeri Taruna serta organisasi kemasyarakatan (ormas) kepemudaan di Jawa Timur.

“Mungkin nanti ada yang berkenan melakukan kunjungan sekaligus penguatan di SMA Taruna yang ada di Jatim. Nanti bisa keliling ke sekolah, menyampaikan peran TRIP, memberikan pengetahuan kepada anak-anak di SMA Taruna,” ujarnya.

Khofifah menyebut Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) satu bulan lalu mencatat ada 11 sekolah di Indonesia yang menyiapkan calon pemimpin masa depan, dan lima di antaranya merupakan SMA Taruna di Jawa Timur.

SMA Taruna di Malang bermitra dengan TNI Angkatan Laut, di Kediri dengan Angkatan Darat, di Madiun dengan Angkatan Udara, dan di Banyuwangi dengan Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

“Yang kita ingin siapkan mereka akan menjadi juru bicara keindonesiaan, juru bicara kenusantaraan, juru bicara kebhinnekaan. Maka lewat penguatan dari Mas TRIP ini nantinya akan memperkuat semangat kebangsaan serta menumbuhkan rasa cinta tanah air di kalangan generasi muda,” katanya.

“Kita harus bersama-sama bersiap bahwa kebhinnekaan harus diikat dengan Pancasila, jadi tidak cukup Bhinneka Tunggal Ika tetapi diikat dengan Pancasila,” ujarnya.

Menurut Khofifah, keberagaman profesi dan peran masyarakat menjadi pintu berbeda yang tujuannya sama, yakni menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Artinya, kita masuk dari pintu yang berbeda tetapi tujuannya sama membangun kebersatuan, persatuan, dan persaudaraan. Kalau tidak dilakukan seperti itu pasti akan beda pendapat, menajam, meruncing, dan tidak tahu cara menyelesaikannya,” kata dia.

Sementara itu, Ketua Umum Paguyuban Mas TRIP Jawa Timur Destry Damayanti mengatakan Mukernas tahun ini terasa lebih istimewa karena bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan 10 November.

“Penyelenggaraan ini menjadi spesial karena berdekatan dengan Hari Pahlawan 10 November. Bagaimana saat itu TRIP berjuang mempertahankan kemerdekaan, membantu TRI (Tentara Republik Indonesia) melawan Belanda meskipun dengan peralatan yang minim,” kata Destry.

Ia berharap semangat perjuangan para anggota TRIP masa lalu terus diwariskan dari generasi ke generasi.

“Semangat perjuangan inilah yang kami ingin terus jalankan, menjalankan amanah orang tua kami, perjuangan yang diteruskan sampai ke akhir zaman mulai generasi 2, 3 hingga 4,” tuturnya.

Baca juga: Khofifah pimpin pembaretan 1.346 siswa SMA Taruna se-Jatim

Destry menambahkan, tantangan masa kini bukan lagi penjajahan fisik, melainkan penjajahan dalam bentuk kebodohan dan kemiskinan.

“Untuk itu, generasi muda harus berani mengambil sikap dan selalu berpedoman bahwa semua yang dilakukan untuk kebaikan Indonesia tercinta,” katanya.

Pewarta: Willi Irawan
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |