Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi IX DPR RI Cellica Nurrachadiana menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam menyukseskan dua program prioritas nasional, yakni Cek Kesehatan Gratis (CKG) dan Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Ada dua program prioritas unggulan dari Bapak Presiden yang ada di Komisi IX ya, ini yang pertama terkait masalah Cek Kesehatan Gratis; yang kedua terkait masalah Makan Bergizi Gratis," kata Cellica dalam diskusi Dialektika Demokrasi bertajuk CKG dan Gizi Gratis: Strategi Preventif Pastikan Generasi Indonesia Emas yang digelar Koordinatoriat Wartawan Parlemen (KWP), di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan dua mitra utama Komisi IX DPR RI terkait program tersebut, yakni Kementerian Kesehatan dan Badan Gizi Nasional, memiliki peran strategis dalam mendukung visi besar Presiden Prabowo Subianto melalui program Astacita, khususnya poin keempat menyangkut pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan kesetaraan gender.
Terkait hal tersebut, dia mengingatkan bahwa pembangunan sumber daya manusia membutuhkan waktu panjang, komitmen kuat, serta kolaborasi dari semua stakeholders.
Dia lantas menyoroti program Cek Kesehatan Gratis yang dinilainya menjadi langkah preventif penting dalam mendeteksi dini potensi penyakit masyarakat Indonesia.
"Sehingga ada tindakan-tindakan preventif ketika ditemukan resiko-resiko penyakit, khususnya yang tidak menular ya bagi anak-anak kita," kata mantan Bupati Karawang itu.
Menurut dia, peran Puskesmas juga menjadi sangat krusial dalam ekosistem pelayanan kesehatan primer, bersamaan dengan pergeseran fungsi Puskesmas dari promotif ke kuratif seiring meningkatnya beban layanan terutama di wilayah urban dengan kunjungan pasien mencapai 100 hingga 150 orang per hari, seperti di Karawang, Bekasi, hingga Bandung.
Dia memandang program Cek Kesehatan Gratis tersebut tidak akan maksimal tanpa edukasi keluarga sehingga keluarga perlu diedukasi dalam hal kepatuhan pengobatan pasien agar beban pembiayaan kesehatan nasional pun dapat ditekan.
Selain program CKG, dia menyoroti pentingnya MBG yang menjadi tanggung jawab Badan Gizi Nasional (BGN) dengan sasaran kelompok prioritas seperti anak-anak usia dini, siswa SD, SMP, SMA/SMK, serta ibu hamil, menyusui, dan balita non-PAUD.
"Harapannya nanti di 2045 mereka akan tumbuh menjadi anak-anak yang sehat badannya, lahir-batinnya, mereka akan tumbuh menjadi anak-anak yang kuat, anak-anak yang cerdas, anak-anak yang bebas dari stunting, yang memiliki intelektual," ucapnya.
Oleh karena itu, dia menekankan bahwa program Cek Kesehatan Gratis dan Makan Bergizi Gratis berjalan linear agar Indonesia Emas 2045 dapat tercapai secara paripurna.
"Harapannya ini linear, ini secara kesehatannya Cek Kesehatan Gratis di bawah Kementerian Kesehatan, tapi secara pemenuhan gizi seimbang ya itu adalah di bawah Badan Gizi Nasional (melalui Makan Bergizi Gratis)," paparnya.
Tidak hanya tanggung jawab pemerintah pusat, dia pun mengingatkan pentingnya kolaborasi seluruh pihak sebagai kunci dalam mengawal keberhasilan pelaksanaan program CKG dan MBG di tengah masyarakat.
Baca juga: Program MBG dan CKG jadikan anak Indonesia makin sehat
Baca juga: MenPAN-RB apresiasi inovasi Jaksel jemput bola Program CKG
Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.