Semarang (ANTARA) - Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Samuel Wattimena mengingatkan pentingnya mengenalkan kesenian tradisional, termasuk wayang orang kepada generasi muda secara intens.
"Saya merasa tertarik sekali dengan kegiatan Wayang Orang on The Street," kata Samuel yang merupakan legislator asal Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Tengah 1 tersebut, di Semarang, Senin.
Dalam rangkaian kunjungannya di Semarang, Samuel sempat akan didaulat menjadi pemain pada pergelaran "Wayang Orang on The Street'" di kawasan Kota Lama Semarang pada Minggu (14/9) malam.
Namun ia mengaku sadar diri karena tidak bisa berbahasa Jawa serta tidak terlalu mengerti tentang roh dari sebuah pertunjukan wayang orang.
Akhirnya sang desainer itu diberikan kesempatan untuk membacakan puisi berjudul "Puisi Pembuka" sebelum pertunjukan wayang orang tersebut dimulai.
Baca juga: "Wayang Orang on The Street" tampil meriah di Kota Lama Semarang
Bahkan Samuel juga diberikan kesempatan untuk menyanyikan lagu "Indonesia Pusaka" bersama sejumlah guru besar yang hadir dan lagu "Bersuka Ria" karya Bung Karno.
Ia mengapresiasi pergelaran "Wayang Orang on The Street'" di Semarang yang terbukti menarik banyak anak muda yang memadati area untuk menonton.
"Kalau menurut saya seperti tadi malam kan kita lihat di bawah panggung itu sudah banyak sekali anak-anak muda yang terlibat, kemudian mau nonton. Nah, mungkin ke depannya berikan mereka ruang," kata Samuel.
Diakuinya, anak-anak muda cukup banyak yang mulai menggemari kesenian wayang sehingga perlu terus dikenalkan secara intens. "Menurut saya yang bisa ditambahkan adalah narasi memperkenalkan wayang ini secara lebih intens," katanya.
Ia yakin masyarakat di Jateng, khususnya Kota Semarang, yang menonton memang sudah paham mengenai wayang orang, tapi masih ada anak-anak muda yang belum paham.
Baca juga: Mengenal kesenian wayang orang yang masih lestari hingga kini
"Bagi yang tidak (paham) karena sekarang kan banyak asupan-asupan acara dari luar. Kita perlu membantu dengan menyampaikan narasi-narasi yang lebih luas lagi kepada generasi muda," katanya.
Selain itu Samuel mendorong penyelenggaraan "Wayang Orang on The Street'" secara rutin, setidaknya setahun sekali, karena menyadari memang bukan sesuatu yang mudah.
"Penyelenggaraan sebuah Wayang Orang on The Street juga ini kan bukan sesuatu yang mudah untuk mencari dukungan finansial dan lain-lain. Jadi kalau bisa setahun sekali juga bagus, karena ini melibatkan masyarakat," katanya.
Apalagi Samuel mengatakan bahwa penyelenggaraan kesenian tradisional, seperti wayang orang berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi, khususnya UMKM.
"Seluruh kostum yang dipakai, seluruh perlengkapan kayak ada ikatan janur segala macam di kepala anak-anak. Ini kan produk UMKM. Dan ini juga bisa menjadi bagian dari objek pariwisata," ucap Samuel Wattimena.
Baca juga: Samuel Wattimena ajak kolaborasi pegiat kesenian Semarang
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.