Jakarta (ANTARA) - Duta Besar RI untuk Amerika Serikat Dwisuryo Indroyono Soesilo mengaku tengah menjajaki potensi perluasan diseminasi kebijakan luar negeri melalui Kantor Berita ANTARA.
Hal itu disampaikannya usai bertemu Direktur Utama ANTARA Akhmad Munir di ANTARA Heritage Center, Jakarta, pada Senin (15/9).
"Saya baru selesai mengadakan pertemuan dengan Bapak Direktur Utama ANTARA bersama jajaran dalam rangka rencana memperkuat komunikasi dan penyebaran informasi ke dunia internasional. Utamanya untuk para masyarakat di Amerika Serikat," kata dia.
Duta besar (dubes) yang baru dilantik pada akhir Agustus itu menjelaskan bahwa diplomasi memiliki banyak cara, salah satunya melalui melalui pemberitaan atau yang dikenal dengan istilah "soft diplomacy."
Indroyono merasa cakupan pemberitaan mengenai kegiatan Indonesia di luar negeri jauh berkurang, kontras dengan Presiden Prabowo Subianto yang aktif melakukan diplomasi luar negeri.
Oleh karena itu, kata dia, dirinya mencari peluang untuk menggandeng ANTARA dalam pemberitaan tentang upaya diplomasi Indonesia di Amerika Serikat.
"Saya kira ini ide yang bisa kita bersama-sama bicara, bisa kita coba. Misalnya, berapa kali berita teks, berapa kali foto-foto, berapa kali podcast atau short video dari kegiatan Indonesia di Amerika Serikat yang perlu diketahui oleh masyarakat Indonesia di tanah air," ucapnya.
Selain statusnya sebagai kantor berita, ANTARA dipilih sebagai calon mitra karena sejarahnya — media pertama menyebarluaskan kemerdekaan RI ke seluruh dunia, menurut Indroyono.
"Kita sekarang menghadapi dunia yang semakin kecil, di mana media menjadi sangat penting. Di sinilah saya kira peran ANTARA menjadi lebih penting lagi, lebih memperkenalkan peran Indonesia baik di dalam negeri maupun peran Indonesia di luar negeri," ujarnya.
Akhmad Munir menyambut baik tawaran Indroyono. Dia menjelaskan bahwa sebagai kantor berita negara, ANTARA mewartakan kebijakan Indonesia ke luar negeri melalui beragam media — berita, foto, dan video.
Diseminasi informasi terkait diplomasi Indonesia juga diperkuat dengan koresponden ANTARA di Beijing dan Kuala Lumpur, kata Munir.
Dia menegaskan bahwa ANTARA siap mendukung inisiatif Dubes Indroyono untuk memperkuat diplomasi RI.
Menanggapi dukungan itu, Indroyono berjanji untuk berbicara dengan Menteri Komunikasi dan Digital terkait rencana kerja sama pemberitaan dengan ANTARA.
Baca juga: Dubes RI di AS prioritaskan isu visa pelajar Indonesia
Baca juga: Dubes: Prabowo diakui dunia, bicara urutan ketiga di Majelis Umum PBB
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.