BGN: 8.018 SPPG telah beroperasi dengan serapan anggaran Rp15,7 miliar

2 hours ago 1
Perlu diketahui bahwa SPPG ini boleh dikatakan sebagai mesin penyerapan anggaran...Karena jika diperhatikan, penyerapan anggaran pada tanggal 8 September baru Rp13,2 miliar, sekarang Rp 15,7 miliar

Jakarta (ANTARA) - Badan Gizi Nasional (BGN) menyatakan saat ini terdapat 8.018 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk melayani Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah beroperasi di seluruh Indonesia, dengan anggaran terserap sebesar Rp15,7 miliar.

"Hari ini tercatat ada 8.018 SPPG yang sudah beroperasi. Ini bertambah kurang lebih 565 dibandingkan tanggal 8 September minggu lalu, dan sudah mencakup 38 provinsi di 509 kabupaten, serta 7.022 kecamatan," kata Kepala BGN Dadan Hindayana dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IX DPR RI di Jakarta, Senin.

Dadan mengemukakan SPPG menjadi instrumen penting penyerapan anggaran, karena setiap SPPG dapat menyerap anggaran sekitar Rp900 juta hingga Rp1 miliar per bulan.

"Perlu diketahui bahwa SPPG ini boleh dikatakan sebagai mesin penyerapan anggaran, jadi mengapa SPPG ini penting sekali? Karena jika diperhatikan, penyerapan anggaran pada tanggal 8 September baru Rp13,2 miliar, sekarang Rp 15,7 miliar," paparnya.

Baca juga: BGN perkuat pengawasan SPPG, jaga kualitas Program MBG

Dadan melanjutkan saat ini terdapat 12.897 SPPG berstatus potensi akan beroperasi dan 9.632 SPPG dalam proses verifikasi pengajuan. Jumlah tersebut meningkat setelah adanya kebijakan follow back atau reset, dimana sekitar 5.000 SPPG yang sebelumnya berstatus persiapan dikembalikan ke tahap pengajuan.

"Kami sedang sinkronisasi data sehingga totalnya setelah selesai akan dibuka kembali tanggal 20 September. Jadi tinggal lima hari lagi kami sedang sinkronisasi data, mana mitra-mitra yang serius bekerja atau mana mitra-mitra yang hanya memesan titik. Jadi ini akan disampaikan kembali nanti pada tanggal 20 September yang ada di setiap kecamatan di seluruh Indonesia," tuturnya.

Namun demikian Dadan mengakui masih ada lima kabupaten yang belum terjamah Program MBG karena kondisi geografis yang cukup sulit, yakni di Pegunungan Arfak di Papua Barat, kemudian Sumba Tengah di Nusa Tenggara Timur (NTT), Maibarat dan Tamraw di Papua Barat Daya, serta Mahakam Ulu di Kalimantan Timur.

Baca juga: BGN: Satu ton sayur dikelola setiap hari pada Program MBG Jayawijaya

Baca juga: BGN proses 72 calon SPPG di Kepulauan Riau

Baca juga: Komisi IX DPR RI minta BGN tertibkan SPPG bermasalah

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |