Anggota DEN: Penyederhanaan regulasi migas perlu segera dilakukan

4 hours ago 2
Seluruh perizinan memang mendesak untuk disederhanakan. Misalnya AMDAL

Jakarta (ANTARA) - Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Abadi Poernomo menyatakan perlunya segera dilakukan penyederhanaan regulasi sektor minyak dan gas bumi (migas) untuk kemudahan usaha di bidang tersebut.

Melalui kemudahan regulasi, termasuk perizinan, lanjutnya, industri migas akan memperoleh kemudahan usaha, sehingga diharapkan semakin mendukung peningkatan produksi dan ketahanan energi nasional.

"Seluruh perizinan memang mendesak untuk disederhanakan. Misalnya AMDAL (analisa mengenai dampak lingkungan), karena saat ini tidak menentukan batas waktu. Begitu juga Izin Lokasi, yang kecepatannya kerap tergantung kepala daerah setempat," ujar dia melalui sambungan telpon di Jakarta, Minggu.

Abadi berharap semua pejabat di kementerian dan lembaga peduli terhadap penyederhanaan regulasi sebagaimana arahan Presiden Prabowo Subianto, terutama pejabat yang berkaitan dengan perizinan usaha minyak dan gas bumi (migas) begitu juga para bupati dan gubernur, karena mereka yang mengeluarkan izin lokasi.

Terlebih, lanjutnya regulasi di bidang migas memang teramat banyak, tidak hanya izin lokasi dan AMDAL.

Masing-masing kementerian/lembaga terkait, bisa sederhanakan dari perizinan tersebut sehingga memudahkan usaha migas baik dengan menambah SDM atau dengan memotong jalur birokrasi.

Menurut dia, penyederhanaan regulasi termasuk perizinan dapat memperlancar akses berbagai temuan cadangan migas oleh industri migas, termasuk di antaranya, melalui PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Sub Holding Upstream PT Pertamina (Persero) yang notabene banyak melakukan discovery cadangan migas baru.

PHE memang banyak melakukan temuan, termasuk terbanyak adalah gas. Pada 2024, misalnya, realisasi temuan sumber daya migas kontijen 2C Recoverable Subholding Upstream Pertamina Group mencapai 652 juta barel standar minyak (MMBOE) atau 2C Inplace sebesar 1.75 BBOE termasuk evaluasi reasessment struktur yang telah ada.

Realisasi temuan sumber daya migas kontijen 2C ini meningkat 34 persen jika dibandingkan capaian 2023, sebesar 488 MMBOE.

Awal Mei, PHE melalui Pertamina EP Sumsel, juga menemukan gas pada sumur Eksplorasi North Wilela – 001 (NWLA – 001) Muara Enim Pertamina EP Sumsel.

Hasil Drill Steam Test (DST) menyatakan, bahwa sumur eksplorasi tersebut diperkirakan 12.8 MMSCFD, kondensat +/- 500 BOPD. Temuan ini diharapkan bisa meningkatkan tambahan lifting migas nasional pada 2025.

Sebelumnya Presiden Prabowo Subianto pada pembukaan Indonesia Petroleum Association (IPA) Convention and Exhibition 2025 di Jakarta mengatakan perlunya melakukan penyederhanaan regulasi.

"Saya ulangi, sederhanakan regulasi, Indonesia ahli membuat regulasi demikian sulit untuk kita sendiri ini harus kita kurangi. Pejabat yang tidak mau menyederhanakan regulasi akan saya ganti, akan saya copot," tegas Prabowo.

Baca juga: Dewan Energi Nasional mendukung BUMN Rusia investasi PLTN di Sultra

Baca juga: DEN ungkap 29 lokasi potensial untuk pembangkit listrik tenaga nuklir

Baca juga: Bahlil sebut Dewan Energi Nasional fokus bahas nuklir di tahun 2025

Pewarta: Subagyo
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |