Amalan malam Nisfu Sya’ban yang dianjurkan, jangan sampai terlewat

2 weeks ago 17

Jakarta (ANTARA) - Dalam kalender Islam, terdapat beberapa malam yang diyakini memiliki keistimewaan dan penuh keberkahan, salah satunya adalah Malam Nisfu Sya'ban.

Sebagai umat Muslim tentunya ingin menyambut malam ini dengan berbagai amalan ibadah, karena Malam Nisfu Sya'ban diyakini sebagai waktu di mana rahmat dan ampunan Allah SWT tercurah dengan luas.

Malam Nisfu Sya'ban sendiri jatuh pada tanggal 15 bulan Sya'ban dalam penanggalan Hijriah. Namun, karena sistem kalender Islam dimulai saat matahari terbenam, maka peringatan malam ini sebenarnya dimulai sejak tenggelamnya matahari di tanggal 14 Sya'ban. Berdasarkan kalender Hijriah yang dirilis oleh Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), tanggal 14 Sya'ban 1446 Hijriah bertepatan dengan tanggal 13 Februari 2025 dalam kalender Masehi. Itu berarti, Malam Nisfu Sya'ban pada tahun ini akan dimulai sejak waktu Maghrib pada Kamis, 13 Februari 2025.

Amalan-amalan yang dianjurkan di Malam Nisfu Sya’ban

Banyak yang meyakini bahwa pada malam Nisfu Sya'ban, catatan amal manusia selama setahun terakhir diangkat dan digantikan dengan yang baru. Berikut adalah amalan-amalan yang dianjurkan saat malam Nisfu Sya'ban:

1. Memperbanyak doa dan zikir

Malam Nisfu Sya’ban menjadi waktu yang tepat untuk bermunajat kepada Allah. Umat Islam dianjurkan memperbanyak doa, khususnya permohonan ampunan, keberkahan hidup, dan keselamatan dunia akhirat. Selain itu, zikir seperti istighfar, tasbih, tahmid, dan tahlil juga menjadi amalan yang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT.

2. Membaca Surat Yasin

Salah satu amalan yang banyak dilakukan di malam Nisfu Sya’ban adalah membaca Surat Yasin sebanyak tiga kali dengan niat yang berbeda:

  • Bacaan pertama untuk memohon umur yang penuh kebaikan.
  • Bacaan kedua untuk meminta rezeki yang halal dan berkah.
  • Bacaan ketiga untuk perlindungan dari berbagai musibah dan kesulitan.

3. Puasa sunnah di Bulan Sya’ban

Menjelang malam Nisfu Sya’ban, umat Islam disunnahkan untuk berpuasa di siang harinya. Rasulullah SAW diketahui sering berpuasa di bulan Sya’ban sebagaimana disebutkan dalam hadis:

“Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW berpuasa dalam satu bulan lebih banyak daripada di bulan Sya'ban.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Rasulullah SAW melakukan puasa sunnah sebagai bentuk persiapan menuju Ramadan. Puasa ini menjadi salah satu cara untuk membersihkan jiwa serta meningkatkan ketakwaan kita terhadap Allah SWT.

4. Melaksanakan shalat sunnah

Shalat sunnah di malam Nisfu Sya’ban menjadi ibadah yang dianjurkan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Dengan penuh keikhlasan dan niat yang tulus, umat Islam bisa melaksanakan shalat sunnah sebagai bentuk penghambaan kepada-Nya.

Baca juga: Nissa Sabyan raih gelar artis nasyid pilihan Nusantara di Kuala Lumpur

Baca juga: Keutamaan dan amalan yang dianjurkan selama bulan Ramadhan

Baca juga: Lupa qadha puasa yang sudah lama? Begini cara membayar fidyah

Pewarta: Allisa Luthfia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |