Jakarta (ANTARA) - Artificial Intelligence Institute for Progress (AIIP) meluncurkan fase kedua program Project 80/20 sebagai upaya mempercepat pengembangan talenta teknologi Indonesia di bidang kecerdasan buatan (AI).
Staf Khusus Bidang Inovasi dan Kerja Sama Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Ferro Ferizka Aryananda pada saat peluncuran di Jakarta, Rabu (27/8) mengatakan pembangunan kapasitas sumber daya manusia (SDM) menjadi fondasi daya saing bangsa di era digital.
Menurut dia, pemerintah telah membentuk Gugus Tugas Bakat AI sebagai langkah awal memastikan Indonesia memiliki ekosistem talenta yang memadai.
“Saat ini salah satu fokus utama adalah mempersiapkan talenta masa depan di bidang AI. Kita harus memastikan tidak hanya menjadi pengguna AI yang cerdas, tetapi juga pengguna yang bijak,” kata Ferro dalam sambutannya.
Baca juga: IIA perkuat peran audit internal pacu ekonomi dan daya saing RI
Ia menjelaskan filosofi pengembangan SDM AI yang diusung pemerintah mencakup tiga pendekatan, yakni AI untuk semua, AI untuk banyak orang, dan AI untuk sedikit orang.
Pendekatan tersebut diarahkan agar seluruh lapisan masyarakat dapat memahami teknologi terbaru, baik melalui pendidikan formal maupun non-formal.
Sejalan dengan inisiatif pemerintah, Program Director AIIP Ray Djajadinata menegaskan peran AIIP sebagai penghubung antara korporasi yang menghadapi hambatan pengembangan AI dengan startup yang menawarkan solusi inovatif.
Melalui fase kedua Project 80/20, AIIP berupaya mendukung pengembangan mulai dari peningkatan keahlian hingga kebutuhan pendanaan purwarupa.
“Peran kami adalah menjembatani korporasi dan startup serta membantu menyingkirkan hambatan agar AI dapat dikembangkan secara optimal,” ujar Ray.
AIIP menargetkan program tersebut dapat mendorong terciptanya kolaborasi lebih luas antara sektor publik, swasta, dan akademisi sehingga Indonesia tidak hanya menjadi pasar teknologi, tetapi juga pemain penting dalam pengembangan AI.
Baca juga: Google Cloud: ROI yang menjanjikan jadi alasan utama adopsi AI
Baca juga: Kemendikdasmen-Monash University perkuat skill SDM pendidikan lewat AI
Baca juga: Kemkomdigi susun regulasi AI dengan memprioritaskan etika
Pewarta: Ida Nurcahyani/Meuthia Hamidah
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.