Adaro-YABN gelar operasi katarak gratis bagi 35 pasien di Barito Kuala

2 hours ago 3
Kolaborasi Program Adaro dengan Dinas Kesehatan ini akan membantu masyarakat yang mengalami katarak agar lebih produktif setelah sembuh..

Barito Kuala, Kalsel (ANTARA) - PT Adaro Indonesia bersama Yayasan Amanah Bangun Negeri (YABN) dan Dinas Kesehatan Barito Kuala, Kalimantan Selatan, menggelar operasi buta katarak secara gratis bagi 35 pasien di Kecamatan Handil Bakti, Kabupaten Barito Kuala.

Bupati Barito Kuala Bahrul Ilmi meresmikan pelaksanaan operasi buta katarak Adaro Indonesia 2025 khusus kuota kabupaten setempat di Klinik Utama Setara, Barito Kuala, Sabtu.

"Kami menyambut baik kegiatan ini. Kolaborasi Program Adaro dengan Dinas Kesehatan ini akan membantu masyarakat yang mengalami katarak agar lebih produktif setelah sembuh," ujar Bahrul.

​​​​

Bahrul mengharapkan program positif ini dapat semakin memotivasi untuk menyukseskan program pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.

"Melalui gagasan yang baik ini, kami terus berkomitmen agar masyarakat mendapatkan kesejahteraan di bidang kesehatan," kata Bahrul.

Kepala Dinas Kesehatan Kalsel Diauddin menyebut program Adaro tersebut menjadi langkah strategis mengurangi persentase kebutaan di Kalsel.

Menurut dia, program itu sangat penting karena mengingat persentase penyebab kebutaan nomor satu di kalangan masyarakat adalah kasus katarak.

Diauddin berharap Adaro semakin banyak melayani masyarakat untuk membantu pemerintah menangani kasus kebutaan.

"Terima kasih PT Adaro Indonesia dan YABN, semakin banyak program sosial tentu akan semakin membantu masyarakat yang membutuhkan uluran tangan," kata Diauddin.

CSR Section Head PT Adaro Indonesia Aan Nurhadi mengatakan operasi katarak untuk tahun 2025 menargetkan sebanyak 480 pasien pada enam kabupaten, meliputi empat kabupaten di Kalsel, yakni Barito Kuala, Tabalong, Balangan, Hulu Sungai Utara. Sedangkan dua kabupaten lain di Kalimantan Tengah.

"Tahun ini, pertama kita laksanakan di Barito Kuala kepada 35 pasien. Kami bermitra dengan organisasi medis PPI yang membidangi operasi katarak. Kami datangkan dokter spesialis mata dengan teknologi Phacoemulsification sebuah teknik modern mengangkat katarak," ujar Aan.

Dia menjelaskan teknik modern tersebut cukup cepat, karena hanya membutuhkan waktu sekitar 10-15 menit untuk menangani satu pasien.

Aan menegaskan bahwa program Adaro itu memprioritaskan masyarakat dari kalangan ekonomi lemah, sehingga nanti terbantu dan bisa lebih produktif setelah sembuh dari katarak.

Program CSR ini, lanjut dia, merupakan komitmen Adaro setiap tahun bekerja sama dengan pemerintah daerah. Yang mana, sejak beberapa tahun lalu sudah ada forum tim perumus berkaitan dengan Program CSR.

Aan mengungkapkan bahwa operasi katarak yang telah dilaksanakan sejak 2003 di lingkungan operasi Adaro, telah menyembuhkan sekitar 7.000 pasien yang mengidap katarak.

"Semoga target 2025 sebanyak 480 pasien berjalan lancar. Kami menerapkan jemput bola sesuai arahan pimpinan. Yang pasti, program ini untuk mengembalikan produktifitas masyarakat sesuai visi misi Adaro dalam mendukung masyarakat yang mandiri, sejahtera dan sehat," ujar Aan.

Bupati Barito Kuala Bahrul Ilmi (tengah) bersama CSR Section Head PT Adaro Indonesia Aan Nurhadi (kedua kanan) dan jajaran usai membuka kegiatan operasi buta katarak pada Program CSR 2025 PT Adaro Indonesia di Klinik Utama Setara, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Sabtu (20/9/2025). (ANTARA/Tumpal Andani Aritonang)

Pewarta: Tumpal Andani Aritonang
Editor: Citro Atmoko
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |