19 pemuda hadirkan solusi kreatif soal isu sosial dan lingkungan hidup

10 hours ago 7

Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 19 pemuda Indonesia menghadirkan solusi kreatif terkait isu sosial dan lingkungan hidup dalam program Ashoka Young Changemaker 2025.

Direktur Regional Ashoka untuk Asia Tenggara Nani Zulminarni mengatakan pada umumnya orang muda dipersiapkan untuk terjun aktif ke kehidupan sosial saat mereka telah lulus SMA atau ketika mengenyam pendidikan tinggi, seperti melalui program magang.

"Namun di Ashoka, kami percaya bila kita perlu melibatkan orang muda dalam mempraktikkan pembuatan perubahan di komunitas mereka sejak muda, sehingga mereka akan menemukan kekuatan dalam dirinya," ujar Nani dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

Menurut CEO Tempo Digital (Tempo.co) Wahyu Dhyatmika yang juga merupakan salah satu panelis Ashoka Young Changemaker 2025, program Ashoka Young Changemaker sangat penting untuk menemukan dan menyemaikan bibit-bibit pemimpin muda dari seluruh Indonesia.

"Para finalis memulai program perubahan yang nyata untuk memperbaiki situasi di sekelilingnya dan menularkan keberanian untuk berbuat sesuatu di tengah kesulitan dan tantangan. Saya berharap kiprah para changemaker muda ini bisa disebarluaskan agar menjadi inspirasi untuk anak muda lain di negeri ini," ujar Wahyu.

Sementara, menurut panelis Michele Soeryadjaya, yang juga Director William & Lily Foundation, semua kandidat Ashoka Young Changemaker telah memberikannya harapan akan masa depan Indonesia yang lebih baik.

"Saya senang sekali bisa berpartisipasi dalam proses panel ini, bertemu dengan orang-orang muda yang memiliki inisiatif besar untuk menjawab permasalahan dan sangat inspiratif," kata Michelle.

Ashoka Young Changemaker sendiri adalah jejaring global orang muda usia 12-20 tahun yang telah menemukan kekuatan mereka untuk membawa perubahan, demi kebaikan bersama. Mereka meluncurkan inisiatif sosial dan membentuk tim yang dipimpin oleh orang muda sebagai solusi nyata terhadap isu di sekitar.

Nantinya, bersama Ashoka dan mitra lainnya, para penggerak muda ini diharapkan mampu memimpin gerakan Everyone a Changemaker (Semua Orang Pembaharu) yang mendukung generasi muda untuk berani bersuara dan berperan aktif di masyarakat.

Youth Years Manager Ashoka Indonesia Ara Kusuma menyampaikan tim Youth Years Ashoka telah melakukan seleksi awal terhadap 356 pelamar muda yang membawa inovasi mereka masing-masing dalam program AYC 2025 ini.

Pada proses pemilihan tingkat nasional tersebut, semua pendaftar pembaharu muda melewati tahap wawancara dan terpilih 19 orang kandidat.

"Sebelum mereka berhadapan dengan para juri dan melalukan presentasi secara tatap muka, para finalis ini telah melalui proses penyaringan dan wawancara daring dengan tim Ashoka Indonesia dan global," ujar Ara.

Baca juga: Pemuda DKI harus jadi motor perubahan yang solutif

Kanaya M. (19), remaja asal Muara Bungo, Jambi, yang mempresentasikan gerakan perubahan Edukasi Berjalan. Dalam gerakan itu, Kanaya mengedukasi anak-anak di komunitas marjinal tentang hak asasi manusia (HAM) dan mengasah pemikiran kritis isu kesenjangan.

Ada juga Rana A. (16), asal Bandung, Jawa Barat, yang membangun gerakan Jabar Tapa untuk generasi remaja tanggap bencana, terutama gempa bumi dan longsor, melalui edukasi dan advokasi.

Untuk finalis termuda, hadir Hanna A. (12) dari Jakarta. Dalam presentasinya, Hana menjelaskan tentang gerakan perubahan Jadikan Buku Teman Baikmu. Di gerakan tersebut, Hana membuat cara seru untuk mengajak anak-anak agar gemar membaca melalui aktivitas berburu harta karun dan sahabat pena.

Di sisi lain, datang finalis dari Surabaya, Jawa Timur, Febriand V. (20) dengan gerakan Black Screen. Dalam gerakan tersebut, Febriand menggagas sebuah wadah bagi remaja dengan disabilitas untuk membuat film dan mengangkat isu yang mereka alami.

Baca juga: Anggota DPR ajak pemuda dan pelaku UMKM bangkit lewat nilai kebangsaan

Baca juga: Kapolri: Pemuda ujung tombak penjaga kelestarian lingkungan

Selain keempat orang muda tersebut, berikut finalis Ashoka Young Changemakers dan inisiatif lainnya:

1. Andhika S. (15/Generasi Inspiratif Muda/Jambi)
2. Anisa M. (20/Inovasi Kata Karsa/Kubu Raya, Kalimantan Barat)
3. Avhinza P. (17/Sekolah Damai/Bandar Lampung, Lampung)
4. Chelsea G. (19/Eco Oil/Surabaya, Jawa Timur)
5. Danendra F. (18/Panoramind/Boyolali, Jawa Tengah)
6. Grestine D. (19/PARTY/Semarang, Jawa Tengah)
7. Izzudin A. (18/Langgar Mu/Kediri, Jawa Timur)
8. Maylyn F. (16/Educe/Bandung, Jawa Barat)
9. Michelle K. (17/Book Buddies/Bekasi, Jawa Barat)
10. Nadia M. (19/Daur Karbon/Yogyakarta)
11. Putri L. (18/Walice/Bandung, Jawa Barat)
12. Reva F. (14/Intensifikasi Bunga Telang/Surabaya)
13. Salwa K. (14/Readocil & Grandung/Jakarta)
14. Tsani R. (17/Green Circle Sustainability/Yogyakarta)
15. Yugo S. (16/Buta Digital Indonesia/Surabaya).

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |