15 jenazah banjir bandang Pegunungan Arfak teridentifikasi

5 hours ago 4

Manokwari (ANTARA) - Tim Disaster Victim Identification (DVI) bersama Tim INAFIS Polda Papua Barat berhasil mengidentifikasi 15 jenazah korban banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Kampung Jim, Distrik Catubouw, Pegunungan Arfak.

Kepala Biddokes Polda Papua Barat Kombes Pol dr Iskandar di Manokwari, Sabtu, mengatakan seluruh jenazah yang diterima dari Tim SAR gabungan telah diidentifikasi oleh Tim DVI dan Tim INAFIS.

Adapun 13 jenazah tersebut, yaitu Yoseph Ermilianus Efrem, Porman, Okden Wote, Joni Rahawari, Oce Takaliumang, Laurensius Denilson Armanto, George Takaliumang, dan Harispen Tampil.

Baca juga: Basarnas: 16 korban banjir bandang di Pegunungan Arfak meninggal dunia

Kemudian, Reki Wote, Melkianus Isba, Oktavianus Petrus Alwandi, Yan Leo, dan Robertus Edison Nurak. Untuk dua jenazah yang baru teridentifikasi ialah Jupri Sarenus, serta Andre Mandage.

"13 jenazah sudah kami serahkan ke keluarga, dan dua jenazah akan kami serahkan sore ini," kata Iskandar.

Menurut dia, kondisi sebagian besar jenazah membusuk dan dipenuhi material longsor, menyulitkan tim melakukan pencocokan data antemortem sekunder dengan postmortem primer.

Kerja sama antara Tim DVI, INAFIS dan keluarga korban sangat membantu penyelesaian proses identifikasi secara profesional, akurat, cermat, dan tetap mengutamakan prinsip humanis.

"Kami menyampaikan duka cita mendalam kepada seluruh keluarga korban," ujar Iskandar.

Kepala Badan SAR Nasional Manokwari Yefri Sabaruddin menjelaskan jumlah korban dalam peristiwa itu ada 24 orang yang terdiri atas lima orang selamat, 16 orang meninggal dunia, dan tiga orang belum ditemukan.

Baca juga: 13 jenazah korban banjir bandang Pegunungan Arfak teridentifikasi

Baca juga: 19 warga hilang akibat banjir bandang & longsor di Pegunungan Arfak

Satu dari 16 korban yang meninggal dunia, yaitu Harun Maidodga tidak dilakukan identifikasi karena mudah dikenali, sehingga Tim SAR gabungan langsung menyerahkan ke pihak keluarga.

"Ada 19 orang dinyatakan hilang. Operasi pencarian dari hari pertama sampai hari ketujuh (23/5), hanya 16 korban yang berhasil dievakuasi," ucap Yefri.

Sebagai informasi, bencana alam berupa banjir bandang dan tanah longsor di Kampung Jim (Meyes), Distrik Catubouw, Pegunungan Arfak terjadi pada 16 Mei 2025 sekitar pukul 21.00 WIT.

Pewarta: Fransiskus Salu Weking
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |