Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Luar Negeri Arrmanatha Christiawan Nasir mengajak diaspora Indonesia di seluruh dunia untuk berperan aktif menjadi aktivis intelektual dalam pembangunan nasional guna mewujudkan Indonesia Emas 2045.
"Mari melangkah bersama, membangun masa depan bangsa, mewujudkan Indonesia Emas 2045," ujar Arrmanatha saat memberikan sambutan dalam kegiatan Diaspora Global Summit ke-2 yang diselenggarakan pada 12-13 Agustus oleh Indonesian Diaspora Network (IDN)-United di Jakarta.
Menurut siaran pers kementerian luar negeri, Sabtu (16/8), pertemuan tersebut menjadi ajang strategis memperkuat kontribusi diaspora Indonesia dalam mendukung pembangunan nasional.
Arrmanatha berharap diaspora Indonesia dapat menjadi kekuatan strategis bangsa, terutama di tengah dinamika global yang penuh tantangan.
Pria yang akrab disapa "Tata" ini menekankan tiga peran utama diaspora bagi Indonesia, yaitu pertama sebagai agen perubahan dan pembangunan, kedua sebagai duta bangsa dan persahabatan, dan terakhir sebagai agen perdamaian.
Untuk itu Arrmanatha mengajak diaspora Indonesia menjadi aktivis intelektual yang berpikir global, bertindak nyata, dan memberi inspirasi dimanapun mereka berada.
Diaspora Global Summit ke-2 yang mengusung tema "Connecting Global Talent with Home" itu menggelar serangkaian kegiatan seperti diskusi, networking, dan kolaborasi lintas sektor.
Setiap sesi diisi oleh berbagai kalangan mulai dari pembuat kebijakan, pakar teknologi, pemimpin industri hingga tokoh diaspora, sebanyak 250 an diaspora hadir dalam pertemuan tersebut.
Pertemuan itu diharapkan menghasilkan langkah konkret untuk memperkuat kolaborasi lintas generasi dan sektor, sehingga kontribusi diaspora semakin terasa nyata bagi kemajuan Indonesia.
Baca juga: Wamenlu ajak diaspora jadi mitra strategis pembangunan nasional
Baca juga: Wamenkomdigi dorong diaspora hingga komunitas untuk AI Indonesia
Pewarta: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
