Wamenlu nilai prinsip dalam perdamaian dan persatuan mulai hilang

4 weeks ago 12

Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Luar Negeri RI Armanatha Nasir menilai bahwa prinsip dalam perdamaian dan persatuan, yaitu solidaritas, kerja sama dan kesetaraan, yang ada dalam sistem internasional mulai menghilang.

Berbicara singkat kepada wartawan setelah Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri RI (PPTM) 2025 di Jakarta, Jumat, Armanatha mengatakan bahwa prinsip- prinsip yang ada dalam sistem internasional itu mirip dengan prinsip Pancasila.

“Inilah yang menjadi fokus untuk Indonesia ke depan, adalah untuk mendorong kembali prinsip-prinsip diplomasi Pancasila dalam konteks internasional order. Kita akan melakukan itu melalui mendorong proses reform,” Armanatha melanjutkan.

Wamenlu itu mengatakan bahwa proses perubahan dapat dilakukan dengan terlibat aktif pada sistem dari dalam, seperti aktif di PBB, G20, OECD, BRICS dan organisasi internasional lainnya.

Dia melanjutkan, Indonesia akan mulai memasukkan prinsip-prinsip diplomasi Pancasila dalam berbagai formula dengan harapan prinsip Pancasila itu bisa menjadi bagian yang penting dalam proses perubahan sistem internasional.

Sebelumnya, dalam PPTM 2025, Menteri Luar Negeri RI Sugiono mengatakan bahwa diplomasi dan kepemimpinan Indonesia dalam menjalankan peran strategis di kancah internasional akan berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila.

Sugiono mengatakan hal itu dapat diwujudkan melalui pendekatan visioner yang tidak hanya menanggapi tantangan tetap juga turut berperan sebagai kekuatan positif dalam membentuk dinamika global.

Acara PPTM 2025 dihadiri hampir 300 tamu undangan, termasuk mantan menteri luar negeri Hassan Wirajuda dan Alwi Shihab, duta besar dari perwakilan negara-negara sahabat.

Baca juga: Sugiono: Fokus diplomasi ekonomi RI ditujukan sesuai Asta Cita

Baca juga: Bentuk Ditjen baru, Kemlu ingin diplomasi ekonomi RI lebih strategis

Baca juga: Menlu: Diplomasi RI diarahkan untuk mendukung realisisasi Asta Cita

Pewarta: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |