Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia tidak perlu khawatir dalam melaksanakan vaksinasi, sebab vaksin telah teruji secara klinis dan dijamin aman.
"Vaksinasi-vaksinasi yang kita sudah berikan kepada masyarakat itu sudah dikaji secara empiris, dengan waktu yang lama, sehingga aman," kata Wamenkes di Kantor BRIN Jakarta, Senin.
Baca juga: Kemenkes gencarkan vaksinasi atasi wabah campak di Sumenep
Dante mengungkapkan, terdapat berbagai faktor masyarakat masih takut untuk melaksanakan vaksin, beberapa di antaranya seperti alasan yang berkenaan dengan agama, maupun kekhawatiran akan adanya efek samping.
Menurutnya, kurangnya kepatuhan masyarakat dalam melaksanakan vaksinasi bisa menyebabkan wabah penyakit tertentu, seperti halnya wabah campak di Sumenep, Jawa Timur.
Baca juga: Penanganan KLB campak di Sumenep libatkan lintas sektor
"Kalau gizi kurang, kan imunitasnya rendah, gampang kena penyakit lainnya, gampang kena penyakit pada anak-anak misalnya pernapasan," ungkapnya.
Oleh karena itu, Dante menekankan pemerintah kini telah mewajibkan 14 jenis vaksin berbeda yang harus diterima oleh setiap masyarakat, guna mengurangi risiko masyarakat terkena penyakit.
"Jadi ini akan berdampak pada perkembangan dan kesehatan masyarakat, terutama tubuh kembang anak," tutur Dante Saksono Harbuwono.
Diketahui, kasus wabah campak di Sumenep Jawa Timur telah dinyatakan sebagai KLB, sebab terdapat 17 orang meninggal dunia. Di samping itu, terdapat pula 2.035 kasus suspek yang tersebar di 26 kecamatan.
Adapun sebanyak 78.569 anak di Sumenep menjadi sasaran vaksinasi campak guna mencegah penyebaran jenis penyakit tersebut.
Baca juga: Sebanyak 78.569 anak di Sumenep jadi sasaran vaksin campak
Seluruh anak yang menjadi sasaran vaksin campak itu, berusia sembilan bulan hingga enam tahun, dengan pelaksanaan selama 21 hari, yakni mulai 25 Agustus hingga 14 September 2025.
Saat ini, jumlah vaksin yang kini tersedia untuk program vaksinasi masal itu sekitar 18 ribu vial, setara dengan lebih dari 80 ribu dosis.
Selain di 26 puskesmas, vaksinasi untuk menangani KLB kasus campak itu juga akan digelar di beberapa puskesmas pembantu di Sumenep.
Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.