Kementrans-AP2LN perluas kesempatan kerja bagi transmigran ke Jepang

1 hour ago 2

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Transmigrasi (Kementrans) berkolaborasi dengan Asosiasi Penyelenggara Pemagangan Luar Negeri (AP2LN) memperluas kesempatan kerja ke Jepang bagi warga transmigran agar bisa mendapatkan ilmu dan pengalaman untuk nantinya memberdayakan kawasan transmigrasi mereka masing-masing.

Menteri Transmigrasi (Mentrans) M Iftitah Sulaiman Suryanagara menyatakan kini terdapat lebih dari dari 100 warga transmigran yang bekerja di berbagai sektor di Jepang, dengan gaji Rp25-55 juta per bulan, tergantung keahlian masing-masing.

“Kami ingin para transmigran itu nanti belajar ke Jepang, melakukan pemagangan. Ada beberapa skema, ada yang 2 tahun, 3 tahun, 5 tahun, atau bahkan 10 tahun untuk kemudian mereka nanti diberdayakan, balik lagi ke kawasan transmigrasi,” kata Iftitah Sulaiman Suryanagara dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan bahwa kini pemerintah sedang meningkatkan upaya industrialisasi di kawasan transmigrasi dengan memetakan berbagai potensi ekonomi yang dapat dihilirisasi serta mendorong realisasi investasi.

Baca juga: Menperin siap bawa investor industri hilirisasi kawasan transmigrasi

Dengan industrialisasi tersebut, ia berharap para transmigran yang telah memiliki pengalaman kerja di Jepang dapat terserap oleh berbagai industri yang dibangun di kawasan transmigrasi karena sudah memiliki kemampuan (skill), pengetahuan (knowledge), dan jejaring (networking) yang luas.

Iftitah menuturkan bahwa Jepang membutuhkan tenaga kerja hingga 40 ribu orang dari Indonesia, dengan kuota yang terpenuhi baru 25 ribu kuota di 24 sektor, seperti pertanian, kelautan, konstruksi dan perawatan.

"Masyarakat Jepang sangat nge-value (menilai) tenaga kerja di Indonesia karena keramahtamahannya, hospitality-nya. Bahkan kita dianggap nomor satu di antara bangsa-bangsa yang lain sebagai tenaga kerja yang hadir di Jepang," ujarnya.

Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |