Wamen BUMN: Pindad jadi lokomotif manufaktur pertahanan nasional

1 month ago 16
Negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Prancis, dan China menempatkan industri pertahanan sebagai kontributor utama ekonomi mereka. Indonesia perlu bergerak ke arah yang sama

Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo atau Tiko menyampaikan PT Pindad (Persero) merupakan salah satu aset strategis yang berperan penting dalam memperkuat sistem pertahanan Indonesia, sekaligus menjadi motor penggerak industrialisasi manufaktur nasional.

Menurutnya, industri pertahanan bukan sekadar kebutuhan strategis, melainkan juga pilar penting pembangunan ekonomi.

"Negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Prancis, dan China menempatkan industri pertahanan sebagai kontributor utama ekonomi mereka. Indonesia perlu bergerak ke arah yang sama," ujar Tiko dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

Tiko mengatakan pemerintah tengah melakukan akselerasi untuk mengejar ketertinggalan dalam penguatan kapabilitas militer, khususnya dalam menjawab tantangan geopolitik kawasan. Belanja pertahanan ditargetkan sebesar 1,3 persen hingga 1,6 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Di tengah tantangan global pasca COVID-19, konflik Ukraina, dan ketegangan regional, lanjut Tiko, pertahanan telah menjadi kebutuhan pokok setara dengan pangan, papan, dan sandang.

Pengembangan rantai pasok industri pertahanan, dinilai turut mendorong pertumbuhan industri baja, ban, komponen, hingga elektronik. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antar-BUMN dalam membangun rantai pasok baja untuk keperluan pertahanan.

"Tiga sektor manufaktur yang saat ini menjadi fokus Kementerian BUMN adalah industri pertahanan, perkeretaapian, dan baterai. Ketiganya menjadi lokomotif baru industrialisasi nasional. Pindad menempati posisi sentral dalam strategi ini, sebagai sektor strategis, pelopor adopsi teknologi, dan penggerak ekosistem manufaktur nasional," jelasnya.

Kementerian BUMN berkomitmen untuk terus mendorong sinergi antara BUMN, lembaga riset, dan sektor swasta agar industri pertahanan tidak hanya menjadi simbol kemandirian nasional, tetapi juga lokomotif pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.

Pindad saat ini tengah mengembangkan kendaraan nasional sipil berbasis desain Maung, sebagai bagian dari penugasan strategis Presiden Prabowo Subianto dan Kementerian BUMN.

Baca juga: Fastech Group gandeng Pindad perkuat ekosistem industri pertahanan

Baca juga: Deretan produk alutsista dalam negeri yang hadir di Indo Defence

Baca juga: Seskab: Mobil taktis Pandu dari mesin diesel, kini bertenaga listrik

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |