Surabaya (ANTARA) - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya Arif Fathoni mendorong penguatan kampung madani, salah satunya lewat majelis ilmu dalam merawat nilai-nilai keagamaan dan kebudayaan lokal di kota setempat.
Arif Fathoni di Kota Surabaya, Senin menyampaikan pentingnya menjadikan ruang-ruang pengajian sebagai pondasi peradaban kota.
"Majelis ilmu seperti ini adalah pondasi bagi lahirnya peradaban kota yang unggul dalam menumbuhkan akhlak, memperkuat ukhuwah dan mendorong empati sosial di tengah hiruk-pikuk kehidupan urban," ujar politisi yang akrab disapa Mas Toni dalam pengajian akbar Haul Kyai Nakidin yang digelar di kampung Rungkut Menanggal, Kecamatan Gunung Anyar dalam rangka menyambut bulan Muharram 1447 H.
Baginya, kota yang hebat tak hanya diukur dari cepatnya pembangunan infrastruktur tetapi juga diukur dari pembangunan karakter warganya.
Ia juga menekankan bahwa kegiatan keagamaan di kampung-kampung memiliki posisi strategis dalam mendorong terwujudnya kampung madani dengan konsep kampung yang religius, inklusif, dan berdaya saing secara sosial-ekonomi.
"Kampung madani harus dibangun dari akar dengan dimulai dari pengajian, dari musala, dari gotong royong warga. Di sanalah pendidikan karakter dan spiritualitas tumbuh secara otentik," katanya.
Ia mengingatkan bahwa pembangunan kota harus berjalan seiring dengan pembangunan batin masyarakat.
Ia mendorong pemerintah dan tokoh masyarakat untuk lebih memberi ruang bagi kegiatan-kegiatan keagamaan yang menyejukkan dan menyatukan.
"Tidak bisa jika kota dibangun tanpa spiritualitas. Tapi bila akhlak ikut tumbuh bersama pembangunan, maka Surabaya bisa menjadi kota yang tak hanya maju, tapi juga bermartabat," ujarnya.
Kehadiran Arif Fathoni dalam kesempatan tersebut disambut hangat oleh para jamaah dan nampak berbaur dengan warga, mendengarkan harapan dan aspirasi mereka secara langsung.
"Mari terus hidupkan kampung kita dengan ilmu, iman, dan kebersamaan. Karena dari kampunglah peradaban kota dimulai," katanya.
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Azhari
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.