Bengkulu (ANTARA) - Wakil Gubernur Bengkulu Mian menyampaikan pelayanan medis yang maksimal serta mobil ambulans disiapkan Pemerintah Provinsi Bengkulu untuk membantu para korban kapal tenggelam.
"Atas nama Pemerintah Provinsi Bengkulu kami menyampaikan duka yang mendalam atas musibah ini. Sesuai arahan Gubernur Helmi Hasan, jenazah para korban tenggelam diangkut oleh ambulans kita ke rumah duka. Kita biayai dan ambulans kita pastikan cukup untuk mengangkut tujuh jenazah tersebut," katanya di Bengkulu, Minggu.
Mian telah meminta para tenaga medis untuk memaksimalkan pelayanan terhadap korban yang sedang mengalami perawatan intensif.
"Musibah ini sudah terjadi, sekarang bagaimana petugas medis memaksimalkan pelayanan terhadap mereka yang masih dalam perawatan intensif," kata dia.
Kapal yang mengangkut wisatawan ke destinasi Pulau Tikus tenggelam di perairan laut pantai Malabero Kota Bengkulu, Minggu (11/4) sore sekitar pukul 16.00 WIB.
Musibah tenggelamnya kapal wisata itu diduga akibat cuaca buruk, yang menyebabkan kapal kehilangan keseimbangan saat akan menuju ke bibir Pantai Malabero.
Jumlah wisatawan yang ikut dalam pelayaran ke Pulau Tikus tersebut sekitar 98 orang. Sebanyak tujuh orang dilaporkan meninggal dunia akibat kejadian itu.
"Sementara data kita terima ada tujuh (korban meninggal dunia). Namun kita update terus," kata Kepala Satuan (Kasat) Intel Kepolisian Resort Kota (Polresta) Bengkulu AKP Freddy Triandy Hutabarat.
Sebanyak tujuh orang yang meninggal dunia tersebut saat ini berada di Rumah Sakit Bhayangkara dan Rumah Sakit Hidayah dan Doa (RSHD) Kota Bengkulu.
Para korban yang meninggal dunia yaitu Riska Nurjanah (28) asal Lubuk Linggau Sumatera Selatan, Ratna Kurniati (28) warga Kota Bengkulu, dan Tesya (20) warga Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu. Kemudian Nesya (27) warga Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu, Arva Richi Dekry (29) warga Padang Utara Provinsi Sumatera Barat, serta Yunita dan Suantra.
Berdasarkan informasi yang diterima, kapal tersebut mengangkut sebanyak 104 penumpang yang terdiri atas 98 wisatawan yang ingin berkunjung ke Pulau Tikus satu nakhoda dan lima anak buah kapal (ABK).
Sebanyak 97 penumpang di antaranya dalam kondisi selamat, namun sebagian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara dan RSHD untuk mendapatkan perawatan intensif.
Berdasarkan informasi yang diterima, peristiwa itu bermula saat para wisatawan tersebut pulang dari Pulau Tikus menuju Kota Bengkulu, namun saat berada di perairan laut Malabero kapal mengalami mati mesin.
Setelah mesin mati, kapal tersebut diterjang ombak dan mengalami kebocoran lalu tenggelam.
Baca juga: Tujuh orang meninggal dunia akibat kapal karam di Pantai Malabero
Baca juga: Polda identifikasi korban kapal tenggelam di perairan Penajam
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025