Legislator sebut perayaan Waisak 2569 BE momen bangun toleransi

3 hours ago 2
saya bertekad menjadikan Waisak 2025 sebagai momentum memperkuat kolaborasi antarfraksi, agama, dan generasi untuk Jakarta yang lebih manusiawi

Jakarta (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Kevin Wu menyebut peringatan Hari Waisak 2569 BE (kalender Buddha) menjadi momen refleksi untuk kembali kepada esensi kemanusiaan, yaitu toleransi, perdamaian, dan cinta kasih tanpa batas.

"Saya melihat Waisak bukan hanya sebagai perayaan umat Buddha, tetapi juga inspirasi bagi seluruh bangsa untuk merajut harmoni dalam keberagaman," kata Kevin saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

Baca juga: Sebanyak 529.487 kendaraan tinggalkan Jabotabek pada H-1 libur Waisak

Kevin mengajak semua pihak merayakan Waisak sebagai inspirasi untuk membangun keharmonisan di tengah-tengah masyarakat yang beragam.

Ia menjelaskan momen Waisak mengingatkan tiga peristiwa agung Sang Buddha, yaitu kelahiran, pencapaian akan penerangan sempurna, dan Parinibbana atau wafatnya.

Trilogi ini kata dia, mengajarkan nilai universal, bahwa setiap insan berpotensi menjadi agen perubahan melalui kebijaksanaan dan welas asih.

Baca juga: 1.077 napi dan 2 anak binaan Buddha terima remisi dan PMP Waisak

"Dalam konteks kebijakan publik, pesan ini relevan dengan semangat transparansi, keadilan sosial, serta komitmen melayani tanpa diskriminasi," ujarnya.

Kevin juga mengajak semua pihak untuk menunjukkan cinta kasih yang universal dalam momen Waisak yang dirayakan di tengah-tengah munculnya konflik-konflik saat ini.

Apalagi kata dia, ajaran Buddha tentang metta (cinta kasih universal) mengingatkan bahwa perdamaian dimulai dari kesadaran individu.

"Untuk di tingkat kebijakan, ini berarti memprioritaskan program yang berdampak pada kebahagiaan kolektif, berupa akses kesehatan merata, lingkungan hidup berkelanjutan, serta perlindungan bagi kelompok marginal," katanya.

Baca juga: Menag: Waisak momentum tanam kebajikan dan perdamaian dunia

Kevin mengajak semua pihak untuk meresapi paritta atau doa Waisak yang berbunyi “Semoga semua makhluk hidup berbahagia.”

Kalimat sederhana itu kata dia, adalah manifesto politik yang revolusioner. Kebahagiaan bukan hak eksklusif kelompok tertentu, melainkan tujuan bersama.

"Sebagai wakil rakyat, saya bertekad menjadikan Waisak 2025 sebagai momentum memperkuat kolaborasi antarfraksi, agama, dan generasi untuk Jakarta yang lebih manusiawi," katanya.

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |