Jakarta (ANTARA) - Universitas Sunan Gresik (USG) menyebutkan bersama dengan Politeknik Kirana pihaknya menjalin kerja sama perkuliahan serta menyediakan beasiswa agar setelah lulus para mahasiswa bisa bekerja langsung di Lion Air Group sebagai teknisi pesawat terbang.
"Alhamdulillah kami telah menandatangani kesepakatan antara Politeknik Kirana dengan Universitas Sunan Gresik. Secara teknis mulai dari dosen, kurikulum, laboratorium, dan lainnya kita akan berkolaborasi karena Politeknik Kirana ini satu-satunya di Indonesia yang memiliki kemampuan, selain karena memang ini dari Lion Air Group, juga memiliki industri penerbangan yang luar biasa,” kata pendiri USG, Jazilul Fawaid.
Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu, Jazilul mengatakan pihaknya akan membuka Program Studi (Prodi) Teknologi Rekayasa Pemeliharaan Pesawat Udara bekerja sama dengan Politeknik Kirana. Nantinya, khusus untuk prodi ini satu tahun pertama mahasiswa belajar di Kampus USG di Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Kemudian, ujarnya, mulai tahun kedua sampai lulus proses pembelajaran dilakukan di Kampus Politeknik Kirana. Menariknya, kata dia, pihak Lion Air Group menyediakan beasiswa dan nantinya setelah lulus langsung mendapatkan ikatan dinas untuk bisa bekerja langsung di Lion Air Group sebagai teknisi pesawat terbang.
Gus Jazil, sapaan akrab Jazilul, memastikan bahwa lulusan USG dan Politeknik Kirana untuk Prodi Teknologi Rekayasa Pemeliharaan Pesawat Udara langsung akan mendapatkan ikatan dinas kerja.
"Informasi yang kita terima dari Lion Air Group peluang kerjanya masih sangat besar, dan saat ini sudah memiliki 22 ribu karyawan,” ujar dia menambahkan.
Terkait kerja sama kedua perguruan tinggi ini, jajaran sivitas akademika USG sudah berkunjung untuk melihat langsung Politeknik Kirana di Tangerang, Banten.
"Laboratorium kerjanya sangat lengkap. Mahasiswa bisa langsung praktik melakukan perawatan dan pemeliharaan pesawat terbang. Saya yakin perguruan tinggi di Indonesia yang punya laboratorium lengkap untuk pemeliharaan pesawat terbang hanya ada di Politeknik Kirana,” katanya.
Dalam keterangan yang sama, CEO Lion Air Group Rusdi Kirana menyambut baik kerja sama yang dilakukan dengan USG sebagai upaya untuk melahirkan tenaga-tenaga kerja terampil yang memiliki keahlian di bidang perawatan pesawat terbang.
"Sebelumnya kami telah menjalin kerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi, namun saat ini kerja sama dengan USG langsung dalam bentuk perkuliahan. Ini yang pertama. Jadi satu tahun pertama kuliah di USG, setelah itu tahun kedua sampai lulus di Politeknik Kirana dan bisa langsung bekerja di tempat kami,” katanya.
Senada, Corporate Strategic Director Lion Air Group Taufik Hidayat mengatakan pihaknya perlu untuk menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, salah satunya dengan USG guna memenuhi kebutuhan tenaga kerja profesional yang nantinya akan ditugaskan sebagai teknisi pesawat terbang milik Lion Air Group.
”Kebutuhan tenaga kerja kami tidak cukup hanya dari kami sendiri yang menyediakan sehingga kami perlu untuk bermitra. Tentu kami berharap USG bisa menjadi mitra Lion Air Group,” kata Taufik.
Adapun penandatanganan nota kesepahaman/Memorandum of Undestanding (MoU) dilakukan di Gedung Politeknik Kirana di Tangerang, Banten pada Selasa (29/4).
Baca juga: Ketua FPKB DPR dirikan Universitas Sunan Gresik dukung Indonesia Emas
Baca juga: Super Air Jet luncurkan penerbangan non-stop Ternate ke Jakarta
Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025