Yogyakarta (ANTARA) - Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta tidak hanya fokus pada pencapaian akademik, tetapi juga berkomitmen menghasilkan inovasi yang bisa diterapkan di masyarakat secara luas, sehingga tidak berhenti hanya pada penelitian di laboratorium atau karya ilmiah.
"Kami ingin agar setiap temuan atau hasil riset di Unisa bisa diterapkan dan bermanfaat langsung bagi masyarakat," kata Rektor Unisa Yogyakarta Prof Warsiti seusai acara Sidang Terbuka Senat perayaan Milad K-34 Unisa Yogyakarta di kampus setempat, Selasa (14/10).
Ia menekankan upaya mendorong sivitas akademika untuk menghasilkan karya-karya inovatif yang tidak hanya bermanfaat dalam lingkup akademis, tetapi juga di dunia nyata, menjadi salah satu kunci utama dalam pengembangan Unisa Yogyakarta untuk mewujudkan dampak positif yang nyata.
Baca juga: Universitas Aisyiyah Yogyakarta-Pemkab Gorontalo jalin kerja sama
Unisa Yogyakarta, lanjut Warsiti, telah mengembangkan sejumlah inovasi yang berfokus pada solusi praktis, seperti pengembangan teknologi ramah lingkungan dan produk-produk berbasis riset yang siap diterapkan di masyarakat.
Lebih lanjut, Prof Warsiti menjelaskan bahwa Unisa juga berkomitmen untuk menghubungkan dunia akademik dengan kebutuhan industri melalui kolaborasi yang lebih intensif.
"Inovasi tidak bisa berdiri sendiri. Kami mendorong kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk dunia industri dan pemerintah untuk memastikan bahwa apa yang kami hasilkan di kampus dapat diterima dan dimanfaatkan secara luas," tambahnya.
Universitas ini juga terus memperkuat kualitas SDM dengan membuka peluang bagi mahasiswa untuk terlibat langsung dalam inovasi, melalui lembaga sertifikasi profesi dan program beasiswa yang kini meningkat menjadi Rp14,8 miliar untuk 744 mahasiswa pada tahun 2024-2025. "Unisa berharap para lulusannya tidak hanya siap secara akademik, tetapi juga memiliki keterampilan praktis yang dapat diterapkan di dunia kerja," katanya.
Ia menyebutkan tingkat kesesuaian bidang kerja lulusan sangat tinggi, yaitu mencapai 97,16 persen untuk profesi, 93,04 persen untuk sarjana dan sarjana terapan, serta 96,06 persen untuk diploma tiga, bahkan 100 persen untuk program magister.
"Rata-rata masa tunggu lulusan untuk mendapatkan pekerjaan antara dua hingga tiga bulan setelah kelulusan, baik bekerja di industri pasar kerja tingkat nasional maupun multinasional dan global. Selain itu, ada yang memilih sebagian untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi," katanya.
Baca juga: Presiden tawarkan ide ke Aisyiyah dirikan fakultas nonkonvensional
Baca juga: Mohammad Nasir soroti pentingnya kompetensi teknologi bagi mahasiswa
Dengan berbagai pencapaian tersebut, tambah Prof Warsiti, Unisa Yogyakarta semakin siap untuk menghadapi tantangan masa depan dan terus berkembang sebagai perguruan tinggi yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga memiliki dampak sosial yang besar.
Pada kesempatan tersebut Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto memberikan sambutan dan ucapan Milad kepada Unisa Yogyakarta via zoom, dihadiri Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Fauzan.
Selain itu, Ketua Umum PP Aisyiyah, Salmah Orbayinah beserta jajaran, Siti Noordjannah Djohantini, selaku Ketua PPA, Siti Aisyiyah, Kepala LLDIKTI wilayah V, Setyabudi Indartono, Ketua Senat Chairil Anwar beserta jajaran dan, dan para tamu undangan.
Pewarta: Nur Istibsaroh
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.