Ruteng (ANTARA) - Rektor Universitas Katolik Indonesia Santo Paulus Ruteng Manfred Habur mengapresiasi Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai yang memberikan kuliah umum bertajuk Perkembangan Pembangunan HAM di Indonesia bagi ribuan mahasiswa di Ruteng, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Tema kuliah umum kita hari ini membawa kita untuk merefleksi tentang HAM sebagai landasan kehidupan bersama yang penuh keadilan dan bermartabat," katanya di Ruteng, Ibu Kota Kabupaten Manggarai, Rabu.
Ia menambahkan menghargai HAM adalah salah satu bentuk karakter yang ingin dibangun dalam diri setiap mahasiswa.
Dalam perjalanan membangun HAM Indonesia, lanjut dia, pendidikan memegang peran yang tidak ternilai dan institusi pendidikan memiliki tanggung jawab sosial untuk menanamkan nilai-nilai HAM bagi generasi muda, mengembangkan pemikiran kritis dan memperkuat empati sosial
"Kami berkomitmen untuk menjadi rumah bagi pemikiran yang kritis dan peduli terhadap isu isu sosial dan kami ingin mahasiswa yang lulus dari universitas tidak hanya menjadi pekerja profesional dan juga menjadi warga negara yang bertanggung jawab yang mampu membawa perubahan positif di tengah masyarakat," katanya.

Ia juga menjelaskan kampus tersebut juga sangat peduli dengan HAM dan berkomitmen untuk memperjuangkan HAM, tidak saja untuk lingkup internal tapi juga eksternal kampus.
"Visi kami untuk menjadi komunitas akademik yang transformatif berakar pada komitmen untuk mendidik generasi muda agar menjadi agen perubahan yang berdaya guna dan berdaya saing," ujarnya.
Transformasi akademik, lanjut dia, bukan hanya sebatas perubahan pengetahuan dan keterampilan namun transformasi dinilai sebagai perubahan nilai, mental, perubahan karakter dan kesadaran akan tanggung jawab sosial yang besar dalam menjaga hak asasi setiap individu.
"Kami berkomitmen untuk membangun komunitas akademik yang kolaboratif, kolaborasi bukan sekadar kerja sama yang melibatkan rasa saling menghargai dan kesetiaan untuk saling mendengar serta memahami perspektif orang lain serta memahami perspektif orang lain, nilai ini memiliki hubungan yang kuat dengan konsep HAM dimana setiap individu memiliki hak untuk dihormati dan didengarkan," katanya.
Menteri HAM Natalius Pigai mendorong agar para mahasiswa di daerah itu untuk menjadi aktivis atau pejuang HAM di daerah.
Menurut dia mahasiswa diharapkan untuk turun langsung ke tengah masyarakat lalu memperjuangkan dan membela kepentingan masyarakat kecil.
"Siapapun yang memperjuangkan penderitaan orang-orang kecil yang teraniaya akan dapat berkat dan anugerah, oleh karena itu kalian harus menjadi aktivis HAM, membela orang lemah dan pembela HAM," katanya.
Pewarta: Gecio Viana
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2025