Surabaya (ANTARA) - Tim peneliti Universitas Negeri Surabaya (Unesa) mengembangkan aplikasi peringatan dini tsunami berbasis Android yang ramah bagi penyandang tunanetra, guna meningkatkan keselamatan kelompok rentan saat terjadi bencana.
“Aplikasi ini merupakan pengembangan lebih jauh dari model sebelumnya yang diperuntukkan bagi masyarakat umum, tetapi belum mengakomodasi kebutuhan teman-teman disabilitas. Model yang sekarang ini dikembangkan ramah penyandang tunanetra,” ujar Ketua Peneliti Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Unesa Madlazim di Surabaya, Kamis.
Aplikasi bernama "Joko Tingkir" tersebut, dirancang oleh tim pakar yang terdiri atas Madlazim dan Tjipto Prastowo (keduanya guru besar), serta Muhammad Nurul Fahmi.
Pengembangan aplikasi itu dengan prinsip kesederhanaan dan inklusivitas. Aplikasi ini menampilkan elemen visual kontras untuk pengguna dengan sisa penglihatan serta mendukung navigasi suara bagi tunanetra total.
Baca juga: BMKG kembangkan aplikasi pantau aktivitas Gunung Anak Krakatau
Pengguna dapat menerima informasi gempa dan potensi tsunami secara seketika melalui suara, getaran, serta tampilan visual yang ramah disabilitas.
Notifikasi suara dan getaran juga disediakan untuk memastikan peringatan tersampaikan efektif.
Data gempa diperoleh dari layanan Federated Data Service Network Web Services (FDSNWS) yang menyediakan informasi seketika tentang lokasi episentrum, magnitudo, kedalaman, serta parameter penting lainnya.
“Selain peringatan dini, aplikasi juga memberikan edukasi bencana yang inklusif. Inovasi ini sudah diuji bersama penyandang tunanetra dan akan segera tersedia di Play Store,” kata anggota tim riset Tjipto Prastowo.
Riset ini mendapat dukungan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan telah diterima untuk terbit dalam jurnal Eureka: Physics and Engineering (Q3) edisi November 2025.
Baca juga: BMKG hadang tsunami, luncurkan EWS Radio Broadcaster-aplikasi SIRITA
Baca juga: BMKG Banjarnegara kembangkan aplikasi sirine tsunami berbasis android
Baca juga: BRIN petakan tsunami tektonik dan nonseismik untuk perkuat mitigasi
Pewarta: Willi Irawan
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.