UNDP: AI ibarat belati bermata dua

1 month ago 14

Jakarta (ANTARA) - Kepala Unit Financing for Development yang juga Ketua Komite Pemuda UNDP Indonesia, Nila Murti, menilai bahwa kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) itu ibarat belati bermata dua dalam kehidupan kaum muda.

"AI itu seperti belati dengan dua mata. Di satu sisi dapat membantu kesejahteraan manusia, namun di sisi lain, keberadaannya perlu diwaspadai agar si pengguna tidak (mengalami) ketergantungan," kata Nila dalam Media Gathering bertema "Local Youth Actions for the SDGs & Beyond" untuk memperingati International Youth Day 2025 di Jakarta, Senin.

Menurut Nila, sisi lain yang perlu diwaspadai juga dari keberadaan AI adalah AI dapat mematikan sisi-sisi intelegensi manusia sehingga masyarakat perlu bersikap waspada terhadap AI.

Baca juga: AI Indonesia: diatur oleh etika atau Undang-Undang

Sementara itu, Staf Khusus Menteri Pemuda dan Olahraga Bidang Percepatan Inovasi Pemuda dan Olahraga, Hasintya Saraswati menilai bahwa digitalisasi saat ini memberi manfaat bagi kaum muda dalam hal mereka memiliki ruang untuk berbicara atau menyampaikan sesuatu.

"Misal yang tadinya untuk mendengarkan suara/pendapat pemuda harus dibuat acara dulu di daerah masing-masing, namun sekarang sudah ada digitalisasi. Jadi kita tahu apa yang menjadi concern (kepedulian/keprihatinan) mereka, dan sebagainya," katanya.

Ia menilai bahwa di era serba digitalisasi saat ini, banyak ide maupun pendapat dari kaum muda yang terpolarisasi. “Ini yang sangat disayangkan,” katanya.

Ia menambahkan, di tengah perkembangan kecerdasan buatan (AI) yang mampu menyajikan informasi dengan cepat, para pemuda jangan hanya menyumberkan pemikiran atau pendapat dari apa yang tertulis di media, terutama media sosial, karena hal tersebut berpotensi memperkuat polarisasi dan mengikis kemampuan berpikir kritis.

Pada kesempatan itu, Hasintya juga berpesan kepada kaum muda agar tidak meninggalkan kebiasaan membaca buku dan berdiskusi.

“Pentingnya membaca buku. Di zaman saat ini, tidak ada yang dapat mengalahkan diskusi dengan rekan-rekan, para senior, atau yang lebih muda,” katanya.

Baca juga: Telkom asah generasi muda mengenal urgensi AI dan "cybersecurity"

Baca juga: ChatGPT dan kecemasan termanjakannya generasi muda pada aplikasi AI

Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |