Biak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Biak Numfor, Papua memastikan ketersediaan bahan pokok terutama beras untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) sangat terpenuhi aman.
"Pemkab Biak Numfor sudah mendata distributor pemasok bahan pokok maupun dengan Perum Bulog untuk beras sangat cukup menunjang kebutuhan MBG," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Biak Numfor Yubelius Usior, di Biak Numfor, Minggu.
Ia mengakui, untuk kebutuhan bahan menu MBG seperti telur ayam, ikan dan sayuran hingga buah-buahan dipasok dari ketersediaan pangan lokal.
Usior mengakui, pihak Badan Gizi Nasional (BGN) lebih mengutamakan pangan lokal untuk menu lauk program MBG karena sangat berdampak dalam menggerakkan ekonomi masyarakat kampung.
"Jajaran Pemkab Biak Numfor terus mendorong pelaku usaha ternak ayam petelur, nelayan, dan petani orang asli Papua untuk memanfaatkan momen program MBG karena memberikan manfaat ekonomi bagi warga lokal Papua," ujarnya.
Baca juga: Bupati Garut: Kasus keracunan makanan harus jadi pelajaran semua pihak
Sebelumnya, Bupati Biak Numfor Markus Octovianus Mansnembra mengakui, ketersediaan pangan lokal seperti ikan, sayuran, telur ayam dan daging ayam cukup tersedia menunjang program MBG.
Ia mengakui, program MBG berjalan di Kabupaten Biak Numfor sebagai implementasi dari kebijakan strategis Presiden Prabowo Subianto untuk memenuhi gizi anak dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Markus mengatakan, jajaran Pemkab Biak Numfor terus menyukseskan MBG bagi anak sekolah, balita, ibu hamil hingga guru.
"Makan bergizi gratis merupakan program Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto sehingga Pemkab Biak Numfor harus melakukannya sesuai target semua siswa anak sekolah dapat menerima manfaat MBG," katanya.
Berdasarkan data 60 ribu anak di berbagai jenjang satuan pendidikan, balita, ibu hamil dan guru menjadi sasaran program MBG.
Baca juga: 42 ribu siswa di Palangka Raya nikmati program MBG
Pewarta: Muhsidin
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.