UI siapkan pemimpin inovatif melalui pengembangan diri dan teknologi

2 hours ago 3

Depok (ANTARA) - Universitas Indonesia (UI) menyiapkan kepemimpinan yang inovatif melalui pengembangan diri dan kemampuan teknologi sebagai komitmen untuk mendukung pendidikan nasional.

Terkait hal itu, UI bersama PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengadakan kuliah umum bertema “Mengembangkan Kepemimpinan yang Efektif Melalui Pengembangan Diri dan Teknologi” di Depok, Selasa.

Kuliah umum yang berlangsung di Balai Serbaguna Purnomo Prawiro, Kampus UI Depok ini menghadirkan alumni UI sebagai narasumber, yakni Jahja Setiaatmadja selaku Presiden Direktur BCA dan Nicholas Saputra yang merupakan aktor sekaligus Duta Bakti BCA.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UI, Prof. Mahmud Sudibandriyo menyebut kolaborasi UI dan BCA merupakan langkah strategis dalam menjawab tantangan global masa kini.

“Tahun 2025 menjanjikan peluang dan tantangan baru. Kemajuan teknologi, dinamika pasar tenaga kerja, serta tantangan global menuntut perguruan tinggi dan industri untuk berkolaborasi secara inovatif," katanya.

"Kuliah umum bersama BCA ini merupakan bagian dari upaya mencetak lulusan UI yang unggul dan berdaya saing global,” imbuh dia.

Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa memperoleh edukasi tentang kriteria pemimpin masa depan yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga adaptif, kolaboratif, dan berdampak positif bagi masyarakat.

Semangat kolaborasi UI dan BCA dalam menghadirkan program edukatif dan inspiratif ini menjadi salah satu langkah konkret menuju pencapaian visi UI, yakni Unggul dan Impactful, dengan menyiapkan pemimpin-pemimpin muda Indonesia yang siap menghadapi tantangan zaman.

Kepala Kantor Wilayah VIII BCA, Ang Liliana, mengatakan investasi terhadap pengembangan sumber daya manusia penting sebagai bagian dari strategi menuju Indonesia Emas 2045.

Ia mengatakan bonus demografi yang dimiliki harus dimanfaatkan dengan maksimal.

Salah satunya adalah dengan membekali generasi muda, termasuk mahasiswa UI, dengan kemampuan kepemimpinan yang relevan dengan zaman, yaitu berorientasi pada pengembangan diri dan didukung oleh teknologi.

Dalam kuliah umum tersebut, kedua narasumber, yakni Jahja Setiatmadja dan Nicholas Saputra menyampaikan perspektif praktis dan strategis dari dunia kerja, terutama dalam bidang kepemimpinan, inovasi, dan digitalisasi.

Jahja menekankan pentingnya membangun fondasi kepemimpinan sejak dini melalui pengembangan ilmu akademis, soft skills, semangat belajar, serta kemampuan beradaptasi lintas bidang.

Pemimpin yang baik, kata dia adalah yang mampu mendengar, bertanggung jawab penuh atas timnya, dan terus belajar.

"Pengalaman saya berkarier selama 35 tahun membuktikan bahwa pendidikan hanya langkah awal, pengembangan diri yang konsistenlah yang menjadikan seseorang benar- benar siap memimpin. Banyak pemimpin sukses yang berasal dari latar belakang pendidikan berbeda bisa berhasil karena memiliki semangat belajar sepanjang hayat,” kata Jahja yang merupakan alumni Fakultas Ekonomi UI tahun 1982.

Sementara itu, Nicholas Saputra, mahasiswa Fakultas Teknik UI angkatan 2002, mengajak mahasiswa untuk memahami esensi hubungan manusia dalam konteks kepemimpinan, terutama di era komunikasi digital. Menurutnya, teknologi dapat memudahkan, tetapi juga menantang.

“Kepemimpinan masa kini tidak lagi hanya soal kemampuan teknis, tetapi juga empati, kemampuan memilah informasi, dan menjaga koneksi yang otentik dengan komunitas. Untuk menjadi pemimpin yang baik, seseorang harus mampu membedakan fakta dan opini, serta menjaga integritas dalam komunikasi, baik secara langsung maupun melalui media digital,” ujar Nicholas.

Baca juga: UI dan BCA bekali mahasiswa dengan soft skill dan kompetensi

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Iskandar Zulkarnaen
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |