Kampala (ANTARA) - Masuknya Uganda sebagai salah satu negara mitra BRICS memberikan peluang bagi negara Afrika Timur itu untuk mendapatkan manfaat dari hubungan yang lebih mendalam dengan beberapa pasar terbesar di dunia serta untuk memfasilitasi pembangunan negara itu.
Hal tersebut disampaikan Menteri Negara untuk Urusan Luar Negeri yang bertanggung jawab atas Kerja Sama Regional John Mulimba kepada Xinhua pada Jumat (10/1).
Seperti dilaporkan oleh sejumlah media bahwa mulai 1 Januari 2025, Uganda secara resmi menjadi negara mitra BRICS, bersama dengan delapan negara lainnya.
"Kami bergabung dengan sebuah platform atau asosiasi negara-negara yang sangat terindustrialisasi, yang beberapa di antaranya telah berevolusi dari kondisi yang serupa dengan kondisi kami saat ini," kata Mulimba.
"BRICS menawarkan kesempatan yang signifikan untuk belajar dari kemajuan teknologi dan inovasi mereka, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi sebagai alat untuk transformasi sosial," ujarnya, melanjutkan.
Dia mengatakan bahwa dalam kerangka kerja BRICS, Uganda memposisikan dirinya sebagai destinasi untuk investasi, menawarkan sumber daya yang melimpah seperti sumber daya energi dan mineral yang dicari oleh negara-negara anggota.
Orang-orang berjalan di dekat Sandton Convention Center, tempat KTT BRICS ke-15 di Johannesburg, Afrika Selatan, 21 Agustus 2023. ANTARA/Xinhua/Zhang Yudong
Jika sumber daya alam Uganda atau Afrika mengalami penambahan nilai sebesar lima persen saja, lebih dari lima juta lapangan kerja dapat diciptakan untuk populasi muda di wilayah tersebut, ujar Mulimba menekankan.
Dia mengatakan bahwa masuknya Uganda sebagai negara mitra BRICS memberikan peluang untuk mencari alternatif pembiayaan di luar lembaga-lembaga kredit Barat, yang sering kali disertai dengan berbagai persyaratan.
BRICS adalah singkatan dari Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan, lima negara berkembang dengan potensi ekonomi yang signifikan. Keanggotaan blok tersebut pun berkembang sejak KTT pertamanya pada 2009.
Di Afrika, hanya Mesir, Ethiopia, dan Afrika Selatan yang merupakan negara anggota penuh blok tersebut.
Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025