Pemprov Bengkulu perketat wisata Pulau Tikus usai kapal wisata karam

5 hours ago 3

Bengkulu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Bengkulu memperketat akses wisata ke destinasi Pulau Tikus Kota Bengkulu usai kejadian kapal wisata yang karam diterjang gelombang laut pada Minggu 11 Mei 2025.

"Kita memperketat, tapi tidak menutup, Karena bagaimanapun juga musibah itu terjadi di manapun saja, tapi ketika ada kelalaian di sana ada pelanggaran di sana harus ditindak," kata Gubernur Bengkulu Helmi Hasan di Bengkulu, Senin.

Gubernur Helmi Hasan menegaskan kejadian seperti itu tidak boleh terulang, harus ada perbaikan dari sisi keamanan, menekan risiko yang membahayakan keselamatan.

"Dan tentu kepolisian harus menegakkan hukum, dan kepolisian sudah melakukan langkah-langkah hukum yang harus dilakukan. Dan kemudian ketika ada kesalahan yang dilakukan oleh siapapun di republik ini tentu akan ada tindakan-tindakan hukum yang akan dilakukan dan tentu saja hal seperti ini tidak boleh terulang kembali," kata Helmi Hasan.

Gubernur Helmi Hasan pun menyampaikan belasungkawa mendalam bagi korban dan keluarga korban. Helmi juga mengajak seluruh masyarakat mendoakan yang terbaik bagi korban dan keluarga korban.

"Tidak ada orang yang menginginkan musibah ini, maka semua menyatakan duka yang mendalam dan mendoakan semoga yang meninggal dunia ditempatkan di surganya Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Dan kepada masyarakat untuk mendoakan yang terbaik," kata dia.

Kapal yang membawa wisatawan ke destinasi Pulau Tikus tenggelam di perairan laut pantai Malabero Kota Bengkulu, Minggu (11/4) sekitar pukul 16.00 WIB.

Musibah tenggelamnya kapal wisata itu diduga akibat cuaca buruk yang terjadi pada Minggu sore, yang menyebabkan kapal kehilangan keseimbangan saat akan menuju ke bibir Pantai Malabero.

Berdasarkan informasi yang diterima, kapal tersebut mengangkut sebanyak 104 penumpang yang terdiri dari 98 wisatawan yang ingin berkunjung ke Pulau Tikus, satu nakhoda dan lima anak buah kapal (ABK).

Sebanyak 97 penumpang di antaranya dalam kondisi selamat, namun sebagian dibawa ke rumah sakit Bhayangkara dan RSHD untuk mendapatkan perawatan intensif, dan tujuh lainnya meninggal dunia.

Peristiwa tersebut bermula saat wisatawan tersebut pulang dari Pulau Tikus menuju ke Kota Bengkulu, namun saat di perairan Laut Malabero, kapal yang ditumpangi mengalami mesin mati.

Setelah mesin mati, kapal tersebut di terjang ombak yang kencang sehingga kapal wisatawan mengalami kebocoran kemudian tenggelam.

Baca juga: Gulkarmat evakuasi kapal penumpang yang rusak di perairan Pulau Tikus

Baca juga: Menteri Pariwisata tanggapi insiden kecelakaan kapal wisata Bengkulu

Baca juga: Tujuh orang meninggal dunia akibat kapal karam di Pantai Malabero

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |