Jakarta (ANTARA) - Tunggal putra muda Indonesia Mohammad Zaki Ubaidillah membidik gelar juara pada Kejuaraan Dunia Junior (WJC) 2025 di National Centre of Excellence, Guwahati, India, pada 6–19 Oktober.
Ubed, sapaan akrab Mohammad Zaki Ubaidillah baru saja menorehkan sejarah dengan menjadi juara Kejuaraan Asia Junior (BAJC) 2025 di Solo, Juli lalu. Keberhasilan tersebut menjadi modal berharga sekaligus motivasi untuk tampil lebih baik di level dunia.
“Harapannya, saya bisa jauh lebih baik dari Kejuaraan Asia kemarin dan targetnya di Kejuaraan Dunia nanti pasti ingin juara. Saya harus menjaga persiapan sebaik mungkin dari sekarang,” kata Ubed setelah menerima bonus dari PB Djarum di Jakarta, Rabu.
Menurutnya, hasil di BAJC 2025 juga menjadi evaluasi untuk membenahi beberapa aspek permainan. “Yang perlu diperbaiki mungkin dari segi fisik dan mental. Masih banyak yang harus dibenahi dari latihan dan kondisi saya,” ujarnya.
Baca juga: Ubed raih gelar juara tunggal putra Kejuaraan Asia Junior 2025
Pada WJC 2025 nanti, Ubed memprediksi lawan-lawan terberat datang dari China, Korea Selatan, dan Jepang. “Mereka cukup kuat dan tidak mudah untuk dikalahkan,” katanya.
Sebelum tampil di India, Ubed akan turun di Super 500 Hong Kong Open 2025 pada 9-14 September.
WJC 2025 kemungkinan menjadi penampilan terakhirnya di ajang tersebut mengingat batas usia peserta adalah 19 tahun.
Meski kerap disebut sebagai andalan tunggal putra junior Indonesia, Ubed memilih untuk tidak terbebani.
“Yang penting saya bisa menjaga diri dan memperbaiki kekurangan, terutama dalam penyelesaian akhir seperti bola atas dan menghaluskan pukulan,” kata pemain kelahiran 2007 itu.
Pada sektor tunggal putra, wakil tunggal putra Indonesia terakhir juara melalui Alwi Farhan pada edisi 2023. Adapun pada edisi tahun lalu, Ubed terhenti di semifinal setelah kalah dari wakil China Wang Zijun dengan skor 19-21, 20-22.
Baca juga: Ubed dapat bonus dari PB Djarum setelah juara Asia junior 2025
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
