New York (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan warga Palestina yang meninggalkan Gaza di bawah rencananya untuk menguasai wilayah yang terkepung itu tidak akan memiliki hak untuk kembali ke daerah kantong tersebut.
Trump, yang sebelumnya telah menimbulkan kemarahan global atas rencananya untuk merelokasi warga Palestina keluar dari Gaza, kembali membuat pernyataan kontroversial pada Senin dalam wawancara dengan Fox News.
"Apakah warga Palestina akan memiliki hak untuk kembali?" tanya Bret Baier dari Fox News, yang mewawancarai Trump terkait rencananya untuk Gaza.
"Tidak, mereka tidak akan memilikinya," jawab Trump, mengklaim bahwa warga Palestina akan mendapatkan perumahan yang jauh lebih baik.
Trump juga mengklaim bahwa ia berencana membangun tempat permanen bagi warga Palestina, karena menurutnya Gaza saat ini tidak layak huni dan butuh bertahun-tahun sebelum bisa dihuni kembali.
Trump menggambarkan rencananya untuk Gaza sebagai pengembangan real estat untuk masa depan, dengan mengatakan ia bermaksud untuk membangun komunitas yang indah bagi 1,9 juta warga Palestina, di mana ia sendiri akan menjadi pemilik properti tersebut.
Presiden AS itu pertama kali mengungkapkan rencana kepemilikan Gaza dalam konferensi pers bersama Kepala Otoritas Israel Benjamin Netanyahu di Washington pekan lalu.
Warga Palestina dengan tegas menolak rencana tersebut dengan menyatakan mereka tidak akan pernah meninggalkan tanah mereka.
Negara-negara di seluruh dunia, termasuk di Asia Barat, juga menolak rencana tersebut, dengan beberapa di antaranya menyebutnya sebagai bentuk pembersihan etnis terhadap rakyat Palestina.
Sumber : IRNA
Baca juga: Senator AS: Gaza dibangun untuk warga Palestina, bukan turis miliarder
Baca juga: Gaza serukan tekanan global agar Israel terapkan protokol kemanusiaan
Baca juga: Trump: Gencatan senjata Gaza batal jika semua sandera tak dibebaskan
Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025