Jeju, Korea Selatan (ANTARA) - Pertemuan tingkat menteri pendidikan negara anggota APEC berakhir dengan serangkaian pernyataan bersama yang disepakati, Rabu (15/3) sore. Salah satu persoalan yang menjadi perhatian bersama forum APEC Education Ministerial Meeting (AEMM) adalah soal kompetensi digital guru.
Butir kesebelas pernyataan bersama itu mengungkapkan pentingnya peningkatan kompetensi guru dalam penguasaan teknologi digital. Secara keseluruhan, forum tersebut menyepakati 21 butir pernyataan bersama untuk kemajuan pendidikan negara-negara anggota APEC.
Khusus soal kompetensi digital para guru, forum AEMM menyatakan apresiasi kepada para guru yang harus terus ditingkatkan kompetensinya dalam mengantisipasi perkembangan inovasi teknologi digital. Dengan kemampuan yang mumpuni, para guru akan mampu menciptakan suasana belajar yang menciptakan murid-murid yang bisa menghadapi perkembangan teknologi di masa depan.
Baca juga: Mendikdasmen RI sampaikan visi dan program prioritas di pertemuan AEMM
Pernyataan bersama forum AEMM disampaikan kepada awak media oleh Ketua Panitia AEMM 2025 Yoon Seongmee, Wakil Menteri Pendidikan Korea Oh Seok-Hwan, dan Direktur Eksekutif Sekretariat APEC Eduardo Pedrosa di Jeju, Rabu (15/5). Dalam kesempatan tersebut Oh mengungkapkan bahwa kompetensi para guru ini menjadi bagian penting dalam bahasan forum AEMM.
Salah satu rencana yang menurutnya bisa dijalankan untuk mendorong peningkatan kompetensi tersebut adalah dengan program pertukaran guru sesama anggota APEC. "Kita akan lakukan bukan sekadar pertukaran, tapi bagaimana supaya program tersebut bisa efektif," ujar dia.
Oh juga menyarankan agar kampus-kampus yang bergerak dalam bidang inovasi teknologi digital juga ikut terlibat. "Dunia kampus perlu ikut membantu komunitas di sekitarnya," kata Oh. Dengan demikian talent digital di komunitas sekitar kampus juga bisa ikut bertambah kompetensinya dalam pembelajaran yang mengikuti perkembangan teknologi digital.
Para kesempatan terpisah, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, Abdul Mu'ti, menyatakan bahwa pihaknya sudah memulai pelatihan para guru yang terkait dengan perkembangan digital, terutama pembelajaran soal kecerdasan artifisial atau AI dan coding.
Dia mengungkapkan bahwa pelatihan tersebut akan dikaitkan dengan sertifikasi guru. "Peran guru dalam membangun suasana pendidikan yang mengikuti perkembangan teknologi digital sangat penting," ujarnya. Guru yang mengajarkan coding dan perkembangan AI akan mendapatkan poin pemenuhan jam mengajar.
Baca juga: RI-Jeju jajaki kerja sama sekolah ramah lingkungan, energi terbarukan
Baca juga: Paparan di Forum APEC, Mendikdasmen tekankan kesalehan digital
Baca juga: Mendikdasmen: Pelatihan guru kurikulum AI sudah dimulai
Pewarta: Irfan Junaidi
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025