Banjar, Kalsel (ANTARA) - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) RI menunjuk Kabupaten Banjar menjadi salah satu lokus program Percepatan Penurunan Stunting (PPS) di Indonesia.
Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat Kementerian PPN/Bappenas Diah Lenggogeni dikonfirmasi di Martapura, Kabupaten Banjar, Kalsel, Kamis, mengatakan Kabupaten Banjar menjadi salah satu daerah lokus di Indonesia karena mampu menurunkan angka stunting.
Diah mengatakan Kementerian PPN/Bappenas RI mendatangi Kabupaten Banjar untuk kunjungan lapangan Pre-Implemention Support Mission terkait program PPS.
"Kunjungan tersebut untuk mengidentifikasi praktik pelaksanaan program PPS, serta hambatan maupun kendala," kata Diah.
Lebih lanjut, Diah menjelaskan kegiatan kunjungan juga untuk melihat implementasi dukungan mitra guna mencapai target penurunan stunting dan tata kelola termasuk kerja sama, implementasi program, delivery mechanism, dukungan lintas sektor, serta mendapatkan input penyusunan pedoman monitor dan evaluasi.
Gubernur Kalsel H. Muhidin melalui Pelaksana Tugas Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi Kalsel Muhammad Farhanie mengharapkan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Banjar tetap semangat mengatasi stunting dengan berbagai tantangan.
"Kebijakan dan program penurunan stunting masih perlu dipercepat melalui aksi nyata," ujar Farhanie.
Farhanie mengakui kendala mendasar mengatasi stunting, seperti akses makanan berprotein dan pola asuh anak yang keliru, bagi ibu hamil dan ibu menyusui, pernikahan di usia anak, dan minim sanitasi.
Farhanie Gubernur juga berharap dari kegiatan kunjungan pemantauan ini dari Kementerian PPN/Bappenas RI menjadi upaya lanjutan untuk menurunkan angka stunting.
"Jika menemukan kendala atau hambatan penanganan stunting, maka segera evaluasi, koordinasi dan konsultasi secara cermat dan berkelanjutan," tutur Farhanie.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Banjar Ikhwansyah menyampaikan keberhasilan Pemkab Banjar menekan angka stunting tidak terlepas dari peran sejumlah pihak.
"Dari kunjungan ini, kita akan mengevaluasi kekurangan untuk langkah ke depan yang dilakukan," ucap Ikhwansyah.
Diketahui, kunjungan lapangan di Kabupaten Banjar meliputi Desa Bincau dan Martapura Timur diikuti perwakilan Bank Dunia dan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang terdiri berbagai kementerian dan lembaga terkait pada 14-16 Mei 2025.
Baca juga: Pemkab Banjar perkuat ketahanan pangan di Desa Sungai Rangas
Baca juga: Setwapres: Fokus pemerintah di lima tahun ke depan terkait stunting
Baca juga: Wamen KP tekankan pentingnya konsumsi ikan bermutu cegah stunting
Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025