Washington (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Senin, mengumumkan rencana damai 20 poin yang disebutnya dapat mengakhiri perang genosida Israel di Jalur Gaza dan membebaskan seluruh sandera yang ditahan di wilayah kantong Palestina tersebut.
“Sore ini, setelah konsultasi intensif dengan mitra di kawasan, saya resmi merilis prinsip-prinsip perdamaian yang, saya harus katakan, banyak disukai orang,” kata Trump dalam konferensi pers bersama PM Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih.
Trump menyatakan bahwa satu-satunya pihak yang belum menyetujui rencananya adalah Hamas, meski belum jelas apakah kelompok pejuang kemerdekaan Palestina itu telah menerima dokumen tersebut sebelum diumumkan secara resmi.
“Pihak lain sudah setuju. Tapi saya rasa kita akan mendapat jawaban positif. Kalau tidak, seperti Anda tahu Bibi (nama panggilan Netanyahu), kami akan mendukung penuh apa pun langkah yang perlu Anda ambil,” ujarnya.
Israel telah melancarkan perang genosida hampir dua tahun di Gaza dengan dukungan penuh dari pemerintahan Biden dan Trump, termasuk pasokan senjata ofensif tanpa hambatan serta enam kali penggunaan hak veto AS di Dewan Keamanan PBB untuk menggagalkan resolusi gencatan senjata.
Lebih dari 66.000 warga Palestina, mayoritas perempuan dan anak-anak, tewas. Sebagian besar wilayah Gaza kini hancur. Kondisi ini memicu pengungsian massal, krisis pangan dan air bersih, serta penyebaran penyakit.
Baca juga: Malaysia tetap undang Trump ke KTT Ke-47 ASEAN Kuala Lumpur
Rencana Trump mencakup transformasi Gaza menjadi “zona bebas teror yang tidak mengancam negara tetangga,” sekaligus mendorong pembangunan kembali wilayah tersebut demi warga Gaza.
Jika disepakati kedua pihak, perang akan dihentikan segera, pasukan Israel mundur ke posisi yang disepakati, dan operasi militer ditangguhkan hingga syarat penarikan bertahap dipenuhi.
Dalam 72 jam sejak persetujuan Israel, seluruh sandera, hidup maupun tewas, harus dikembalikan.
Israel juga akan membebaskan 250 napi seumur hidup dan 1.700 tahanan Gaza pasca-serangan 7 Oktober 2023. Untuk setiap jenazah sandera Israel, 15 jenazah warga Gaza akan dikembalikan.
Anggota Hamas yang bersedia hidup damai dan menyerahkan senjata akan diberi amnesti. Sementara yang ingin keluar dari Gaza akan difasilitasi ke negara penerima.
“Bantuan kemanusiaan penuh akan segera dikirim ke Gaza,” kata Gedung Putih, dengan distribusi dilakukan oleh PBB, Bulan Sabit Merah, dan lembaga independen lainnya, tanpa campur tangan pihak bertikai.
Baca juga: Trump: Saya tidak akan izinkan Israel caplok Tepi Barat
Bantuan mencakup rehabilitasi infrastruktur, rumah sakit, roti, dan alat berat untuk membersihkan puing-puing, sesuai kesepakatan 19 Januari.
Trump juga mengusulkan pembentukan badan transisi bernama board of peace yang akan ia pimpin. Tony Blair dan sejumlah pemimpin dunia disebut akan bergabung.
“Para pemimpin Arab dan Israel meminta saya memimpin ini, jadi ketuanya adalah Presiden Donald J. Trump dari Amerika Serikat,” katanya.
Badan ini akan bekerja sama dengan Bank Dunia dan lembaga internasional lainnya untuk membentuk pemerintahan baru yang terdiri atas warga Palestina dan pakar global.
“Hamas dan kelompok teroris lain tidak akan terlibat, baik langsung maupun tidak, dalam pemerintahan Gaza,” tegas Trump.
Ia juga menyebut bahwa Netanyahu menolak tegas ide pembentukan negara Palestina.
“Beberapa negara secara gegabah mengakui negara Palestina. Beberapa kawan kita di Eropa. Mereka orang baik, tapi saya rasa mereka lelah dengan konflik puluhan tahun ini,” kata Trump.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Trump bahas kesepakatan soal Gaza dengan Timur Tengah
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.