Mengenal Global Sumud Flotilla, armada solidaritas untuk Gaza

1 hour ago 2

Jakarta (ANTARA) - Di tengah sorotan dunia terhadap berbagai krisis kemanusiaan, lahirlah sebuah gerakan solidaritas yang mencuri perhatian, yakni, Global Sumud Flotilla. Konvoi kapal ini disebut sebagai yang terbesar dalam sejarah, bukan hanya karena jumlahnya yang banyak, tapi juga karena semangat persatuan yang dikandung-nya.

Berlayar membawa misi kemanusiaan lintas bangsa, gerakan ini menjadi pengingat bahwa kepedulian tak mengenal batas wilayah maupun perbedaan latar belakang. Lantas apa itu Global Sumud Flotilla? Simak penjelasan-nya berikut ini, berdasarkan informasi yang telah dihimpun dari berbagai sumber.

Mengenal Global Sumud Flotilla

Global Sumud Flotilla merupakan gerakan solidaritas internasional yang diwujudkan melalui konvoi damai, diikuti oleh para aktivis kemanusiaan dari berbagai penjuru dunia, termasuk tokoh lingkungan Greta Thunberg.

Aksi ini menghimpun dukungan dari koalisi 44 negara dengan tujuan menembus blokade Gaza, menyuarakan pesan persatuan global, sekaligus membawa bantuan nyata bagi masyarakat Palestina.

Kata "sumud" dalam bahasa Arab melambangkan keteguhan, kesabaran, serta ketegaran nilai yang menggambarkan sikap jutaan orang yang menolak pasrah melihat penderitaan di Gaza terus berlanjut.

Di kawasan Asia, gerakan ini dikenal dengan sebutan Sumud Nusantara, yang melibatkan jaringan organisasi kemanusiaan dari sembilan negara, di antaranya Indonesia, Malaysia, Filipina, Maladewa, Bangladesh, Bhutan, Thailand, Sri Lanka, dan Pakistan. Mereka bersama-sama mengirimkan relawan serta logistik ke titik keberangkatan utama.

Baca juga: Global Sumud Flotilla berlayar dekati Gaza untuk dobrak blokade Israel

Tujuan Global Sumud Flotilla

Aksi kemanusiaan ini memiliki misi utama: menuntut diakhiri-nya pengepungan serta pendudukan ilegal Israel di Gaza yang sudah berlangsung hampir dua dekade. Selain itu, gerakan ini juga menekankan pentingnya perlindungan bagi warga sipil serta penegakan hukum internasional yang selama ini kerap diabaikan.

Dalam aksi kemanusiaan ini beberapa kapal akan diberangkatkan dari berbagai pelabuhan dunia. Sebuah kapal lebih dulu lepas dari Barcelona, disusul armada lain yang bertolak dari Tunisia, sebelum bergabung di perairan Mediterania menuju Gaza.

Jadwal pelayaran

Konvoi besar ini dijadwalkan sudah dimulai pada 31 Agustus 2025 dari Barcelona dan 4 September 2025 dari Tunisia. Seluruh armada akan bertemu di Laut Mediterania pada 5 September 2025, lalu berlayar bersama menuju Gaza. Setiap kapal diperkirakan membutuhkan biaya sekitar 100 ribu dolar AS untuk mengangkut 15–20 relawan.

Lebih dari 50 kapal akan ambil bagian, mulai dari kapal penumpang berukuran besar hingga perahu nelayan. Deretan negara yang ikut serta antara lain Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, Turki, Tunisia, Spanyol, Italia, Prancis, Jerman, Belanda, Swedia, Denmark, Qatar, Arab Saudi, Kuwait, Maroko, Pakistan, Sri Lanka, Kolombia, Brasil, Meksiko, Australia, Amerika Serikat, dan banyak lagi.

Hingga kabar terbaru, armada Global Sumud Flotilla masih terus berlayar dan saat ini sudah berada di perairan utara Marsa Matrouh, pesisir Laut Mediterania, Mesir. Dari titik tersebut, konvoi melanjutkan perjalanan menuju Gaza, Palestina.

Baca juga: Global Sumud Flotilla diganggu drone saat berlayar ke Gaza

Baca juga: RI, 15 negara minta semua pihak hindari kekerasan terhadap Flotilla

Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |