Trump, Indonesia, dan Diplomasi Prabowo

2 months ago 10
Dalam sembilan bulan memimpin Indonesia, Presiden Prabowo telah berhasil melakukan berbagai diplomasi penting di panggung global.

Jakarta (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akhirnya mengumumkan bahwa AS telah mencapai kesepakatan dagang dengan Indonesia. Yang menarik, Indonesia justru menjadi pengecualian penting dengan tarif hanya 19 persen, yang sekaligus menjadi tarif terendah di antara negara-negara Asia dengan surplus dagang ke AS.

Sebelumnya, dunia menyaksikan bagaimana kebijakan nasionalisme ekonomi Amerika Serikat, melalui Trump tariff terbaru yang akan berlaku mulai 1 Agustus 2025, memaksa negara-negara Asia memutar otak. Tarif tinggi kini membayangi berbagai negara: Vietnam dikenakan tarif 20 persen (bahkan hingga 40 persen untuk dugaan transshipment), Malaysia 25 persen, Korea Selatan 25 persen, Jepang 25 persen, Thailand 36 persen, hingga Laos 40 persen.

Namun, di tengah gelombang kenaikan tarif yang diwarnai ketegangan multipolar dan proteksionisme ekonomi, Presiden Prabowo hadir dengan strategi diplomasi yang genuine. Tentu pengecualian penting bagi Indonesia dengan tarif hanya 19 persen ini tidak hanya menandai capaian diplomasi yang gemilang, namun menandakan bahwa posisi Indonesia di panggung global makin diperhitungkan.

Saya melihatnya ini bukanlah capaian yang kebetulan. Di balik angka 19 persen tersebut, terdapat kerja diplomasi intensif yang dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto, yang berhasil memposisikan Indonesia sebagai mitra strategis dan dipercaya di mata Washington.

Baca juga: DEN: Tarif AS 19 persen buat produk RI lebih bersaing di pasar global

Ini tentu capaian yang strategis. Bayangkan, dengan tarif yang lebih rendah ini, produk-produk Indonesia memiliki keunggulan kompetitif signifikan, membuka peluang ekspor yang lebih besar, dan memacu penciptaan lapangan kerja di dalam negeri.

Langkah ini membuktikan bahwa diplomasi bukan sekadar urusan meja perundingan, melainkan juga bisa menjadi instrumen penting untuk menjaga ekonomi nasional dan memperkuat kesejahteraan rakyat.

Diplomasi Prabowo

Dalam catatan saya, dalam sembilan bulan memimpin Indonesia, Presiden Prabowo telah berhasil melakukan berbagai diplomasi penting di panggung global.

Pada lawatan ke Arab Saudi, misalnya, Presiden Prabowo bukan hanya mempertahankan kuota haji Indonesia, tetapi juga berhasil memperoleh lahan strategis 400 meter dari Masjidil Haram untuk membangun Kampung Indonesia. Kawasan ini akan menjadi pusat pelayanan Haji dan Umrah, sekaligus membuka ribuan lapangan kerja bagi diaspora Indonesia.

Komitmen investasi Rp437 triliun dari perusahaan Saudi ke sektor energi bersih, petrokimia, dan bahan bakar penerbangan menegaskan Indonesia sebagai destinasi utama investasi Timur Tengah.

Selain itu, di Brazil, Presiden Prabowo menegaskan komitmen Indonesia dalam mendorong reformasi tatanan global melalui deklarasi BRICS. Indonesia kini menjadi suara penting yang mendesak agar lembaga-lembaga internasional seperti PBB, WTO, dan WHO menjadi lebih adil, transparan, dan relevan bagi negara-negara berkembang.

Diplomasi ini tidak hanya bersifat simbolik, melainkan juga membuka jalur kerja sama perdagangan dan investasi yang lebih intens dengan Brazil — membuka pasar bagi komoditas Indonesia dan menciptakan nilai tambah di dalam negeri.

Baca juga: Cukup adilkah tarif 19 persen dari Trump bagi Indonesia?

Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |