Tokoh agama imbau warga NTT tak terprovokasi unjuk rasa di daerah lain

3 weeks ago 14

Kupang (ANTARA) - Sejumlah tokoh agama di Nusa Tenggara Timur mengimbau masyarakat di provinsi berbasis kepulauan itu untuk menahan diri dan tidak terprovokasi dengan berbagai aksi unjuk rasa yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia yang berujung anarki.

“Di tengah situasi bangsa Indonesia yang saat ini diwarnai oleh berbagai aksi demonstrasi di beberapa daerah, saya Mgr Hironimus Pakaenoni, mengimbau seluruh masyarakat di Keuskupan Agung Kupang agar tidak terprovokasi dengan hal-hal yang dapat memecah belah bangsa,” kata Uskup Agung Kupang Mgr Hironimus Pakaenoni di Kupang, Minggu.

Dia mengharapkan agar masyarakat, khususnya warga di wilayah Keuskupan Agung Kupang untuk bersama menjaga kondusivitas di Kupang, sehingga tidak terjadi seperti yang ada di Jakarta dan beberapa daerah lainnya.

Ia juga mengimbau warga tetap menjaga keamanan serta ketertiban, kerukunan dan kedamaian di Provinsi NTT yang selama ini sudah damai.

“Marilah kita berpikir arif, jernih, sehat dan kritis dalam menyikapi kondisi bangsa ini, dan semoga seluruh masyarakat tetap menjaga keharmonisan dengan baik, dengan pemerintah serta aparat TNI dan Polri,” ujar dia.

Dia juga berharap aktivitas masyarakat tetap berjalan dengan baik di daerah-daerah yang saat ini sedang ada unjuk rasa.

Sementara itu, Ketua MUI NTT, Hj Muhamad S. Wongso ingin setiap aspirasi yang disampaikan oleh para pendemo dilakukan dengan bijak dengan tidak melakukan anarki.

“Aspirasi yang disampaikan jangan sampai menuju anarki karena nanti hanya menimbulkan penyesalan,” ujar dia.

Menurut dia, berbagai aksi unjuk rasa yang terjadi beberapa hari ini diakibatkan oleh tidak adanya ruang terbuka yang diberikan para pejabat negara kepada masyarakat.

“Saya perhatikan tidak ada politisi yang muncul ke publik untuk bertanggung jawab beberapa hari ini,” ujar dia.

Disamping kedua tokoh agama tersebut, pernyataan berupa imbauan juga disampaikan oleh Ketua Gereja Injili Masehi di Timor (GMIT) Pendeta Samuel B. Pandie.

Dia mengimbau penyampaian aspirasi tidak mengarah pada perusakan fasilitas umum.

“Masyarakat harus bijak menyikapi kondisi yang ada di NTT ini. Jangan sampai mengarah ke perusakan, apalagi sampai bakar membakar fasilitas umum,” ujar dia.

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |