Balikpapan (ANTARA) - Prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan (Pamtas) dari Batalyon Zeni Tempur 8/Sakti Mandraguna (Yonzipur 8/SMG) asal Makassar menggagalkan penyelundupan minuman keras ilegal di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia.
"Kami sita 360 botol dan kaleng miras jenis bir merek Huster yang akan diselundupkan dari Malaysia ke Indonesia," ujar Komandan Satgas (Dansatgas) Pamtas RI–Mly Yonzipur 8/SMG, Letnan Kolonel Corps Zeni (Letkol CZI) Imam Subekti melalui keterangan pers tertulis yang diterima ANTARA di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimatan Timur, Kamis.
Patroli Pos Komando Taktis (Poskotis) di dekat Kota Malinau berkekuatan 12 personel yang dipimpin Letnan Satu (Lettu) CZI Junardi menghentikan mobil minibus Daihatsu Xenia, lanjut dia, dikemudikan D (39) di Jalan Malinau-Desa Salap, Kecamatan Malinau Utara.
Baca juga: Polisi ungkap gudang pembuatan minuman keras di Tangerang Selatan
Setelah melakukan pemeriksaan, prajurit yang melakukan patroli menemukan miras yang taruh di belakang mobil berpelat nomor polisi KU 8189 SA tersebut, tetapi D tidak dapat memperlihatkan izin yang diperlukan untuk mengangkut minuman keras itu.
D mengaku warga Desa Tumatalas, Kecamatan Lumbis Ogong, Kabupaten Nunukan, wilayah yang berbatasan langsung dengan negara bagian Sabah, Malaysia.
Dari hasil interogasi awal diketahui bahwa miras dibeli D dari daerah Mansalong, Kecamatan Lumbis, Kabupaten Nunukan, jelas dia, dan rencana bakal diedarkan di wilayah Malinau.
”Miras itu rencananya akan dijual kepada saudari DS dan saudari BL di Malinau,” tambahnya.
Barang bukti yang disita tersebut langsung dibawa ke Pos Kotis Satgas Pamtas Yonzipur 8/SMG, dan selanjutnya bakal segera diserahkan kepada pihak kepolisian selaku aparat yang berwenang untuk melakukan proses hukum lebih lanjut.
Baca juga: Polisi segel 38 toko minuman keras ilegal di DIY
Tugas pengamanan perbatasan tidak hanya menjaga patok dan jalur lintas negara, tetapi juga mencegah masuknya barang ilegal yang dapat merusak generasi bangsa, kata dia, intensitas pengawasan demi menjaga keamanan di wilayah perbatasan bakal terus ditingkatkan.
Komando Daerah Militer (Kodam) VI/Mulawarman bermarkas di Kota Balikpapan selalu pemangku wilayah militer Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, juga Kalimantan Selatan, terus mendukung tugas pengamanan wilayah perbatasan melalui penguatan personel, pembinaan teritorial, serta kerja sama dengan aparat penegak hukum dan masyarakat setempat.
"Kami apresiasi dan penghargaan kepada anak prajurit yang sudah menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab," demikian Imam Subekti.
Pewarta: Nyaman Bagus Purwaniawan/Novi Abdi
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2025