LSK Hipnoterapi: Ajak mitra kompeten bantu anak SMP yang tak bisa baca

1 hour ago 3
Menanamkan motivasi belajar pada anak didik ibarat mengecat ulang tembok dapur yang kusam, kotoran-kotoran dan minyak yang menempel harus dibersihkan dulu supaya cat barunya awet nampak bersih sesuai aslinya

Jakarta (ANTARA) - Dewan Pengawas Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) Hipnoterapi Indonesia menyebutkan pihaknya menyarankan pemangku kepentingan untuk berkolaborasi dengan pihak yang kompeten guna mengatasi isu anak SMP yang tidak dapat membaca.

Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu, Dewan Pengawas Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) Hipnoterapi Indonesia I Dewa Gede Sayang Adi Yadnya menyebutkan pihaknya setuju dengan pernyataan Ketua DPR RI Puan Maharani mengenai anak SMP belum bisa membaca, sehingga mengalami tantangan secara sosial dan emosional

“Dampak lingkungan dan permasalahan keluarga seperti kecanduan main game atau gadget, trauma masa kecil, kekerasan rumah tangga, korban perundungan dapat menjadi pemicu rendahnya motivasi belajar”, ujar Dewa.

Oleh karena itu, Dewa menyarankan agar pemangku pendidikan baik itu pemerintah daerah ataupun dewan pendidikan dapat menggandeng masyarakat yang kompeten untuk berkolaborasi. Dia mencontohkan dengan mengajak puluhan ribu anggota komunitas hipnotis yang telah lulus uji kompetensi.

Menurutnya, mereka disebut kompeten oleh negara karena telah melalui ujian di LSP mitra Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Ada pula melalui uji kompetensi di LSK Hipnoterapi Indonesia mitra Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus (PKLK) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).

Baca juga: Dokter beri saran bagi mereka yang ingin coba hipnoterapi

Baca juga: Keluarga balita korban perkosaan dapat pendampingan hipnoterapi

“Menanamkan motivasi belajar pada anak didik ibarat mengecat ulang tembok dapur yang kusam, kotoran-kotoran dan minyak yang menempel harus dibersihkan dulu supaya cat barunya awet nampak bersih sesuai aslinya,” sambungnya.

Dewa menambahkan yang diumpamakan kotoran dan minyak yang menempel pada tembok adalah luka batin, kecanduan gadget, dan berbagai perilaku buruk anak. Menurutnya, terapi berbasis olah pikir atau hipnoterapi terbukti secara ilmiah dapat membantu mengatasinya.

“Kini hipnoterapis kompeten mudah ditemukan, mereka tergabung dalam organisasi profesi yang kepengurusannya telah eksis di seluruh provinsi di Indonesia,” kata dia menambahkan.

Sebelumnya, Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan rasa prihatin atas adanya 363 orang Siswa SMP di Buleleng Bali yang tidak lancar membaca, namun mereka lancar main medsos. Lebih mengejutkan lagi, 155 di antaranya tidak bisa membaca.

Puan menyebut laporan tersebut sebagai alarm adanya kesenjangan dalam pemenuhan hak dasar pendidikan di Indonesia.

Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |