Tim Dompet Duafa bantu penyirisan cari korban longsor di Pekalongan

1 month ago 23
total ada sebanyak 20 orang korban meninggal dunia dalam peristiwa ini

Jakarta (ANTARA) - Tim relawan Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa menbantu operasi pencarian dan pertolongan (Search and Rescue/SAR) korban bencana banjir disertai tanah longsor di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah dengan menerapkan skema penyisiran darat.

Penanggung Jawab Program Kebencanaan Dompet Dhuafa Jawa Tengah Yusuf dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa penyisiran sudah dilakukan secara efektif oleh tim relawan DMC dalam dua hari terakhir yang menyasar seputar lokasi tanah longsor di Desa Petungkriyono, Kecamatan Petungkriyono

Tim relawan DMC bersama dengan segenap petugas dari unit SAR Pemalang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI/Polri di Pekalongan pada Rabu (22/1) menemukan tiga jenazah korban tambahan yang tertimbun tanah longsor dan mengevakuasinya.

"Sehingga, total ada sebanyak 20 orang korban meninggal dunia dalam peristiwa ini. Pada Selasa, 21 Januari sudah ditemukan 17 jenazah," kata dia.

Menurut Yusuf, tim mereka bersama tim petugas lainnya masih bersiaga di lokasi kejadian selain melakukan penyisiran lanjutan, juga membantu warga setempat membersihkan rumah dari endapan material longsor.

Sementara itu diketahui berdasarkan laporan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) identitas para korban meninggal dunia yang telah terindentifikasi antara lain Revalina (19 tahun), Suyati, Kiki Pramudita (23) Sutar (49), Riyanto (50), Ayat (27), Sumeri (30), Doni (27), Winarko (27), Supari (37), Sularso (44), Inawati (23), Afkar (4), Husnul Cholifah (35), Rokhim (40), Joni Yulianto (45), Rahmono (24), Aisah, dan Ta’ari.

Baca juga: Pemkab Pekalongan: Korban longsor Petungkriono bertambah jadi 20 orang

Baca juga: Polda Jateng kirim personel brimob ke lokasi bencana Pekalongan-Demak

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (BNPB) Abdul Muhari mengatakan bahwa para korban tersebut sebelumnya sempat dilaporkan hilang oleh warga beberapa saat setelah bencana terjadi pada Senin (20/1) pagi dan berhasil ditemukan oleh tim.

Adapun bencana tanah longsor tersebut terjadi beberapa saat setelah banjir melanda sejumlah kawasan Pekalongan. Genangan banjir dan intensitas hujan sedang-deras yang mengguyur dalam durasi panjang membuat struktur tanah di Pekalongan yang bermedan perbukitan menjadi labil hingga runtuh longsor ke pemukiman warga, Senin (20/1).

Petugas tim SAR gabungan dan segenap relawan masih bersiaga melakukan penyisiran karena masih ada sebanyak tujuh orang korban yang masih dilaporkan hilang.

Selain itu mereka juga turut menyosialisasikan kewaspadaan potensi longsor susulan kepada warga di Pekalongan dan sekitarnya mengingat hujan diperkirakan masih akan mengguyur dalam beberapa hari ke depan.

Selain korban jiwa, kata dia, peristiwa ini juga mengakibatkan dua unit rumah rusak berat, dua jembatan rusak, tiga unit kendaraan roda empat rusak berat, satu unit cafe terdampak, dan tiga akses jalan sampai dengan Rabu (22/1) petang masih terdapat timbunan material longsor dan dalam proses pembersihan.

Baca juga: Pemkot Semarang kirim personel bantu evakuasi longsor Pekalongan

Baca juga: Kemensos kirim Tagana bantu evakuasi korban longsor di Pekalongan

Baca juga: Korban longsor di Kabupaten Pekalongan bertambah jadi 17 orang

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |