Terobosan cerdas mengendalikan harga beras

2 weeks ago 11
Ke depan, tantangan ketahanan pangan tidak hanya soal produksi dan distribusi, tetapi juga soal inovasi, keberlanjutan, dan kolaborasi lintas sektor.

Jakarta (ANTARA) - Dalam sebuah acara "Ngobrol Santai" di salah satu kedai kopi di pinggiran Kota Bandung, muncul perbincangan menarik yang layak disimak.

Pertanyaannya sederhana tapi penting: dengan dibentuknya Kementerian Koordinator Bidang Pangan (Kemenko Pangan) dalam Kabinet Merah Putih, apakah keberadaan Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA) masih diperlukan?

Seorang sahabat dalam diskusi tersebut memberikan pandangan yang cukup mencerahkan. Menurutnya, kehadiran Kemenko Pangan tidak mengurangi peran penting Bapanas. Justru sebaliknya, keduanya harus berjalan beriringan.

Bapanas tetap memegang peran strategis dalam menjaga ketahanan pangan nasional, sedangkan Kemenko Pangan berperan sebagai pengarah kebijakan lintas sektor. Kolaborasi keduanya menjadi kunci untuk mewujudkan swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Tugas Bapanas sangat vital. Lembaga ini bertanggung jawab menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan, mengatur kebijakan ekspor dan impor, menyiapkan acuan harga, mengembangkan aplikasi panel harga pangan, serta mendorong diversifikasi pangan lokal.

Bahkan melalui Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2024, Bapanas juga mengelola proyeksi neraca pangan, menyalurkan bantuan beras bagi masyarakat berpendapatan rendah, dan merancang kebijakan harga acuan yang lebih adaptif terhadap dinamika pasar.

Semua ini menunjukkan bahwa Bapanas dan Kemenko Pangan memiliki peran saling melengkapi, bukan saling meniadakan.

Sinergi antara Bapanas dan Kemenko Pangan menjadi sangat penting dalam menopang ketahanan pangan.

Ada beberapa bentuk kolaborasi yang dapat dioptimalkan. Pertama, koordinasi kebijakan. Kemenko Pangan dapat memfasilitasi integrasi kebijakan lintas sektor agar pengelolaan pangan lebih komprehensif, efektif, dan efisien.

Kedua, pengembangan sistem informasi pangan. Bapanas bisa menyediakan data yang akurat dan terkini, sementara Kemenko Pangan menggunakannya untuk merancang strategi dan kebijakan yang responsif.

Ketiga, pengawasan dan pengendalian harga. Kedua lembaga dapat bersama-sama menjaga stabilitas harga pangan melalui langkah intervensi yang terukur dan tepat sasaran.

Baca juga: Pengamat: Beras operasi pasar SPHP harus dipastikan berkualitas

Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |