Menapaki jalan baru energi bersih

1 hour ago 3

Mataram (ANTARA) - Di banyak daerah, ketergantungan pada komoditas primer, industri ekstraktif, dan pariwisata yang sensitif terhadap gejolak global semakin menunjukkan kelemahannya.

Perubahan iklim, tuntutan efisiensi energi, dan kebutuhan pembangunan yang berkelanjutan menuntut paradigma baru dalam merancang masa depan ekonomi.

Transisi menuju energi bersih, kini menjadi salah satu langkah strategis yang diambil berbagai daerah untuk memastikan ketahanan ekonomi jangka panjang dan meningkatkan daya saing di tengah dinamika global.

Kesadaran inilah yang mulai mengemuka di Nusa Tenggara Barat (NTB). Pemerintah provinsi menyadari bahwa masa depan ekonomi daerah tidak lagi dapat bertumpu pada pola lama yang rentan terhadap fluktuasi harga komoditas, siklus tambang, serta ketidakpastian pariwisata global.

NTB, kini menapaki jalan baru dengan membangun ekosistem energi bersih sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Transisi ini bukan hanya pilihan kebijakan, tetapi kebutuhan strategis agar NTB mampu bertahan dan berkembang di tengah perubahan besar yang berlangsung di tingkat global.

Gagasan ini muncul dari kenyataan bahwa NTB memiliki potensi energi bersih yang besar, namun belum dimanfaatkan optimal. Energi surya, angin, biomassa, hingga mikrohidro tersebar di berbagai wilayah, tetapi belum terintegrasi ke dalam strategi besar sebagai motor ekonomi baru.

Situasi berubah ketika kebutuhan terhadap energi yang andal, murah, dan ramah lingkungan menjadi semakin mendesak. Tanpa terobosan baru, NTB akan menghadapi hambatan dalam memenuhi kebutuhan energi industri, menarik investasi, serta menjaga daya saing UMKM dan sektor produktif lainnya.

Karena itu, NTB mulai menyiapkan pendekatan yang lebih terarah melalui pengembangan proyek energi bersih berbasis teknologi modern, kemitraan dengan investor, dan integrasi dengan agenda industrialisasi daerah.

Jalan baru energi bersih, bukan hanya tentang membangun pembangkit, tetapi memastikan energi tersebut benar-benar menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara luas.

Membangun ekosistem

Tahap pertama menuju transformasi energi NTB adalah membangun ekosistem yang komprehensif dan berkelanjutan. Selama ini, pemanfaatan energi terbarukan di NTB masih berada di level proyek kecil dan tersebar.

Skala tersebut belum cukup untuk mendorong industrialisasi atau mengubah struktur ekonomi secara signifikan. Karena itu, langkah yang lebih sistematis diperlukan agar energi bersih menjadi pilar utama pembangunan.

NTB memiliki intensitas sinar Matahari yang tinggi, hampir sepanjang tahun. Ini membuka peluang besar untuk pengembangan energi surya, baik skala besar maupun skala rumah tangga.

Selain itu, beberapa wilayah memiliki potensi angin yang memadai untuk pembangkit turbin, sementara biomassa dari sektor pertanian dan peternakan dapat menjadi sumber energi tambahan.

Potensi mikrohidro di kawasan perbukitan juga dapat dimanfaatkan untuk energi di daerah terpencil yang selama ini bergantung pada diesel.

Namun, potensi saja tidak cukup. Tantangan terbesar adalah bagaimana menghadirkan kebijakan yang konsisten, kepastian regulasi, serta skema pembiayaan yang menarik bagi investor.

Pengalaman banyak daerah menunjukkan bahwa proyek energi hijau hanya berhasil jika pemerintah memainkan peran sebagai pengarah kebijakan, penyedia insentif, dan penjaga stabilitas ekosistem investasi.

Dalam konteks NTB, kebijakan energi hijau perlu dikaitkan dengan agenda pembangunan industri, pengembangan desa mandiri energi, dan peningkatan kapasitas pelaku lokal.

Kebutuhan lain yang tak kalah penting adalah membangun infrastruktur energi yang terintegrasi. Tanpa jaringan yang kuat dan modern, energi terbarukan akan sulit masuk ke sistem kelistrikan daerah.

Karena itu, modernisasi jaringan distribusi, peningkatan kapasitas penyimpanan energi, dan integrasi teknologi smart grid harus menjadi bagian dari strategi energi NTB.

Upaya ini bukan hanya untuk memastikan ketersediaan listrik yang stabil, tetapi juga untuk menekan biaya energi sehingga lebih kompetitif bagi investor.

Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |