Teqball Indonesia optimistis raih medali di nomor tunggal

3 days ago 6
Jadi di single putri lebih berpeluang besar

Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Teqball Seluruh Indonesia (PP POTSI) Jovinus Carolus Legawa optimistis nomor tunggal jadi tumpuan utama untuk meraih medali pada SEA Games 2025 Thailand, setelah evaluasi performa atlet.

Jovinus menyebut tim teqball Indonesia menunjukkan peluang terbesar berada pada sektor tersebut menyusul hasil pra-SEA Games serta perkembangan atlet selama pelatnas yang berlangsung sejak Agustus di Jakarta.

“Kami sudah mulai dari bulan Juni adakan Kejurnas di Jakarta, setelah itu dilanjutkan dengan pemanggilan atlet. Mulai dari bulan Agustus sampai bulan Desember ini kami adakan Training Camp di Jakarta,” kata Jovinus saat mengunjungi latihan terakhir tim Teqball Indonesia sekaligus pelepasan Timnas Teqball Indonesia di GOR Pasar Minggu Jakarta, Jumat.

Baca juga: Indonesia tambah perunggu dari teqball dan triathlon di AYG 2025

Ia menjelaskan bahwa target satu emas dan dua perak di SEA Games disusun berdasarkan pemetaan kekuatan dan dilakukan dengan menelaah sektor yang paling berpotensi mendatangkan medali.

“Kita dibantu dengan coach dari Hungaria, Miss Gabriella Kota. Dia datang melihat potensi dari atlet-atlet kita. Makanya waktu menentukan target, kita lihat di sisi mana kita bisa menghasilkan medali,” ujarnya.

Menurut Jovinus, dua medali perak di Pra-SEA Games menjadi indikasi bahwa nomor tunggal, baik sektor putra maupun putri memiliki prospek kuat. Ia menyebut dua atlet yang menunjukkan perkembangan menonjol, yakni Yoga Ardika dan Putri Sumaya.

“Karena di Pra-SEA Games kita bisa membawa pulang dua medali perak. Jadi di single event itu ada Yoga dan Putri Sumaya. Ini menjadi penting, ada momen bahwa atlet-atlet kita sudah bisa berbicara di level SEA Games,” katanya.

Baca juga: Syifa raih perunggu teqball untuk Indonesia di AYG 2025

Nomor tunggal putri dipandang memiliki peluang paling besar meski Indonesia menyadari dominasi Thailand yang sudah lebih lama melakukan pembinaan. Jovinus menilai Thailand telah menghasilkan banyak atlet kelas dunia, terutama di sektor beregu.

“Jadi di single putri lebih berpeluang besar. Karena memang kita akui Thailand sudah mulai dari awal pembinaan,” ujarnya.

Untuk meningkatkan daya saing, Indonesia menggandeng pelatih dari Hungaria yang merupakan negara asal olahraga teqball. Menurut Jovinus, Hungaria memiliki deretan atlet top dunia sebelum muncul kekuatan baru seperti Brasil, Rumania, dan Thailand.

Jovinus menambahkan bahwa selain Thailand, negara seperti Malaysia, Filipina, dan Myanmar juga menunjukkan perkembangan dan potensial menjadi pesaing Indonesia. Ia menegaskan bahwa semua negara datang dengan persiapan serius, namun Thailand tetap menjadi lawan terberat.

Baca juga: Zahrotus Syifa ke semifinal teqball Asian Youth Games 2025

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |