Tasikmalaya (ANTARA) - Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, memberikan pelatihan kesiapsiagaan penanganan bencana kepada sukarelawan Kampung Siaga Bencana (KSB) untuk memperkuat mitigasi bencana di daerahnya.
"Ini penting, nantinya KSB akan lebih awal dalam penanganan bencana di wilayahnya sebelum petugas datang, sehingga akan lebih cepat dan tepat dalam penanganannya," kata Ketua Forum Koordinasi Tagana Kabupaten Tasikmalaya Jembar Adisetya, di Tasikmalaya, Rabu.
Ia menuturkan Tagana Kabupaten Tasikmalaya bersama dengan instansi terkait lainnya terus berupaya melakukan sosialisasi dan pelatihan bagi masyarakat untuk memperkuat kemampuan mitigasi apabila terjadi bencana alam di desanya.
Sejak 2012 sampai saat ini, kata dia, sudah terbentuk 25 KSB tersebar di sejumlah kecamatan atau daerah yang dibentuk dari anggaran pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, dan desa.
Ia menyebutkan daerah yang sudah terbentuk sukarelawan KSB itu merupakan kawasan dengan potensi tinggi terhadap ancaman bahaya bencana alam seperti tanah longsor, tanah bergerak, banjir, dan lainnya.
Baca juga: Tagana salurkan bantuan untuk warga terdampak bencana di Tasikmalaya
"KSB tersebar, kebanyakan di wilayah potensi longsor dan pergerakan tanah, serta sebagian daerah aman sebagai penyangga daerah terdampak," katanya.
Menurut dia, potensi bencana lainnya seperti di pesisir Kecamatan Cipatujah dan Cikalong juga sudah dibentuk sebagai kawasan siaga bencana dengan menempatkan perwakilan sukarelawan KSB di daerah itu.
Jumlah KSB di Tasikmalaya, kata dia, masih sedikit apabila dibandingkan dengan jumlah desa di Kabupaten Tasikmalaya sebanyak 351 desa tersebar di 39 kecamatan, tetapi pihaknya berupaya mengoptimalkan sukarelawan yang sudah ada dan terlatih.
"Targetnya semua desa, tetapi minimal setiap kecamatan ada keterwakilan KSB, satu atau dua KSB," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa sukarelawan yang sudah dibentuk KSB itu masing-masing beranggotakan 50 orang dari berbagai kalangan yang semuanya dipastikan mendapatkan pelatihan, pemahaman dan prosedur penanganan daerah yang terdampak bencana alam.
Baca juga: Tagana sebut tidak ada kerusakan akibat gempa di Tasikmalaya
"KSB wadah perlindungan berbasis masyarakat sebagai upaya mengantisipasi dini ancaman bencana dengan mengedepankan kearifan lokal," katanya.
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.