Beijing (ANTARA) - Sebuah studi baru mengungkap bahwa perubahan pada kehidupan tumbuhan memainkan peran penting dalam mempercepat pergeseran iklim besar pada zaman Miosen akhir, periode yang berlangsung dari 11,6 hingga 5,3 juta tahun yang lalu.
Studi tersebut, yang baru-baru ini dipublikasikan di jurnal Science Advances, dipimpin oleh para peneliti dari Institut Fisika Atmosfer (Institute of Atmospheric Physics/IAP) di bawah naungan Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences/CAS).
Zaman Miosen akhir merupakan periode penting dalam sejarah Bumi, yang ditandai dengan pergeseran dari kehangatan berkelanjutan pada zaman Miosen tengah menuju kondisi lebih dingin yang lebih mirip dengan apa yang kita alami saat ini.
Meski studi-studi terdahulu menyebut penurunan level karbon dioksida (CO2) dan pergerakan tektonik sebagai pendorong utama perubahan ini, faktor-faktor ini saja tidak cukup untuk menjelaskan sepenuhnya transisi iklim global ini.
Studi baru ini menyoroti bagaimana umpan balik vegetasi, yang mengacu pada perubahan pada cakupan tumbuhan yang memengaruhi iklim, mengintensifkan pendinginan di lintang utara tinggi dan mengubah pola curah hujan di lintang rendah.
Di lintang utara tinggi, vegetasi biasanya berupa hutan lebat sebelum suhu yang semakin dingin mengubahnya menjadi padang rumput pada zaman Miosen akhir, sebuah perubahan yang semakin mempercepat pendinginan global.
Temuan ini menunjukkan bahwa perubahan vegetasi memperkuat pendinginan dengan mengubah reflektivitas permukaan dan memengaruhi uap air, awan, dan es laut. Di beberapa wilayah, efek ini bahkan lebih signifikan dibanding pendinginan yang disebabkan oleh penurunan CO2.
Dengan menggabungkan data geologis dan model iklim, studi ini mengklarifikasi peran-peran berbeda dari CO2, perubahan tektonik, dan umpan balik vegetasi dalam membentuk iklim pada zaman Miosen akhir.
"Studi ini membantu kita lebih memahami mekanisme di balik pergeseran iklim zaman Miosen akhir dan menekankan bagaimana umpan balik vegetasi dapat memengaruhi iklim global, baik di masa lalu maupun di masa depan," kata Zhang Ran, seorang profesor di IAP.
Berbeda dengan pemanasan yang cepat dan didorong oleh CO2 pada masa kini, zaman Miosen akhir ditandai dengan pendinginan dan penurunan level CO2. Studi ini menggarisbawahi dampak kehidupan tumbuhan terhadap sistem iklim yang sering kali diabaikan, memberikan wawasan berharga untuk penelitian perubahan iklim masa lalu dan masa depan, imbuh Zhang.
Penerjemah: Xinhua
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025