CDC Afrika: kematian akibat Mpox di Afrika lampaui 1.750 kasus

18 hours ago 6

Addis Ababa (ANTARA) - Jumlah kematian akibat wabah mpox yang sedang berlangsung di Afrika telah melampaui 1.750, saat jumlah kasus yang dilaporkan sejak awal 2024 mendekati 130.000, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) Afrika.

Dalam sebuah jumpa pers daring yang digelar pada Kamis (8/5) malam waktu setempat, Ngashi Ngongo, kepala staf dan kepala Kantor Eksekutif di CDC Afrika, mengatakan bahwa 24 negara Afrika yang terdampak mpox melaporkan 129.711 kasus mpox sejak awal tahun lalu. Dari jumlah itu, 29.609 kasus terkonfirmasi dan sekitar 1.751 kematian terkait telah tercatat.

Data dari badan kesehatan khusus Uni Afrika (UA) menunjukkan bahwa pada pekan lalu saja, benua tersebut melaporkan 3.553 kasus baru, termasuk 758 kasus yang terkonfirmasi dan 12 kematian terkait baru. Sierra Leone, Republik Demokratik Kongo, dan Uganda menyumbang 93,3 persen dari semua kasus yang terkonfirmasi pada pekan lalu.

CDC Afrika lebih lanjut memperingatkan mengenai lonjakan kasus mpox yang terus berlanjut, karena jumlah kasus yang dilaporkan sejauh ini pada tahun ini mencakup sekitar dua pertiga dari total tahun lalu. (ANTARA/Xinhua).


CDC Afrika lebih lanjut memperingatkan mengenai lonjakan kasus mpox yang terus berlanjut, karena jumlah kasus yang dilaporkan sejauh ini pada tahun ini mencakup sekitar dua pertiga dari total tahun lalu.

Benua itu mencatat 52.082 kasus mpox sejak awal tahun ini, menurut pusat tersebut.

Sementara itu, CDC Afrika telah mengeluarkan peringatan terkait meningkatnya tren kejadian darurat kesehatan masyarakat di seluruh benua itu.

"Pada 2024, kami mencatat total 117 kejadian kesehatan masyarakat berisiko sedang dan tinggi. Tahun ini, kami mencatat 120 kejadian. Kami telah mengalami 34 kejadian berisiko tinggi, dan 86 kejadian berisiko sedang tahun ini. Ini menunjukkan bahwa situasinya tidak membaik," kata Ngongo.

Ia menambahkan bahwa wabah penyakit utama yang dilaporkan oleh anggota UA sejauh ini pada 2025 mencakup mpox, kolera, demam berdarah, dan demam Lassa.

Mpox, yang sebelumnya dikenal sebagai cacar monyet, pertama kali terdeteksi pada monyet laboratorium pada 1958. Ini adalah penyakit virus langka yang biasanya ditularkan melalui cairan tubuh, percikan pernapasan, dan bahan yang terkontaminasi. Infeksi ini sering menyebabkan demam, ruam, dan pembengkakan kelenjar getah bening.

Pada Agustus tahun lalu, CDC Afrika menyatakan wabah mpox sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat dengan tingkat keamanan benua. Tak lama kemudian, Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) menetapkan penyakit virus ini sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional.

Pewarta: Xinhua
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |