Gaza (ANTARA) - Komisaris Jenderal Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Philippe Lazzarini, pada Selasa (30/9) menekankan bahwa pendidikan anak-anak di Gaza harus menjadi elemen inti dari setiap perjanjian yang bertujuan untuk mengakhiri perang Israel di Jalur Gaza.
Lewat unggahannya di X, Lazzarini mengatakan, "Pendidikan anak-anak harus menjadi bagian dari setiap perjanjian untuk mengakhiri perang di Gaza. Usulan tersebut harus memberikan harapan bagi lebih dari 660.000 anak yang telah kehilangan pendidikan selama tiga tahun".
Lazzarini menegaskan bahwa mengembalikan anak-anak ke ruang kelas harus menjadi prioritas bersama untuk mendorong perdamaian dan stabilitas yang abadi.
Ia juga menambahkan bahwa UNRWA, berkat stafnya, memiliki pengalaman, infrastruktur, dan pengetahuan yang diperlukan untuk mendukung pengembalian pendidikan formal secara bertahap bagi anak-anak di Jalur Gaza yang dilanda perang, jika gencatan senjata telah disepakati.
Lazzarini menggarisbawahi bahwa "sebelum perang, UNRWA menyediakan pendidikan di sekolah-sekolah miliknya —sekolah milik PBB— kepada lebih dari 300.000 anak".
Selain itu, ia juga mendesak negara-negara anggota PBB untuk mendukung UNRWA dalam melindungi mandat dan tugasnya "agar pihaknya dapat terus membuat perbedaan nyata dalam kehidupan dan masa depan anak-anak Palestina".
"Tanpa pendidikan, anak-anak berisiko menjadi korban eksploitasi atau ekstremisme," katanya memperingatkan, seraya mendesak kembali gencatan senjata segera.
Sumber: WAFA
Baca juga: Israel tutup pusat medis UNRWA, tahan tujuh pengungsi di Ramallah
Baca juga: Sekjen PBB desak pendanaan dan dukungan politik bagi UNRWA
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.