PMI Manufaktur RI 50,4, Airlangga optimistis industri kian membaik

1 hour ago 2

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai kondisi industri manufaktur Indonesia masih berada di jalur positif, meski Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur turun dari 51,5 pada Agustus menjadi 50,4 pada September 2025 berdasarkan laporan S&P Global Market.

“Terkait PMI, karena PMI di atas 50 masih ekspansi. Dari BI angkanya 51,3, dari S&P 50,4. Optimisme industri tetap baik,” kata Airlangga dalam konferensi pers usai Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) di Wisma Danantara, Jakarta, Rabu.

Ia menambahkan, penandatanganan sejumlah perjanjian kerja sama dagang internasional seperti Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) dan Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA) akan semakin mendorong kepercayaan diri industri nasional.

"Apalagi kita baru tanda tangan IEU-CEPA dan ICA-CEPA dengan Kanada. Kita berharap optimisme terus berjalan," ujarnya.

Baca juga: HKI yakin kebijakan penyaluran Rp200 triliun jadi momen pacu ekonomi

Sebelumnya, Ekonom S&P Global Market Intelligence Usamah Bhatti dalam laporannya menyampaikan, ekonomi manufaktur Indonesia mencatat perbaikan secara marginal pada September, didorong peningkatan berkelanjutan dalam aliran pesanan baru.

Namun, volume produksi kembali melemah karena penurunan daya beli pelanggan.

Meski terjadi penurunan output, perusahaan berupaya meningkatkan persediaan dan pembelian bahan baku untuk mengantisipasi kenaikan harga lebih lanjut. Beban biaya tercatat naik ke level tertinggi dalam tujuh bulan terakhir.

"Perusahaan yakin bahwa kondisi permintaan yang lebih kuat yang terlihat pada akhir kuartal ketiga akan berlanjut sepanjang tahun depan, karena mereka meningkatkan tingkat tenaga kerja ke level tertinggi sejak Mei, sementara keyakinan terhadap prospek produksi 12 bulan juga menguat ke level tertinggi dalam empat bulan,” ujar Bhatti dalam laporannya.

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |