Tembilahan, Riau, (ANTARA) - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kembang menyampaikan permohonan maaf terkait dugaan keracunan makanan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah sekolah di Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Provinsi Riau.
Penanggung Jawab Dapur SPPG Kembang, Nurmila dalam keterangannya di Tembilahan, Senin mengatakan pihaknya memastikan akan melakukan evaluasi menyeluruh setelah hasil uji laboratorium keluar agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.
"Saya sebagai penanggung jawab memohon maaf sebesar-besarnya, terutama kepada adik-adik yang terkena musibah dan keluarga. Kepada masyarakat Tembilahan serta seluruh warga Kabupaten Inhil, kami juga memohon maaf yang setulus-tulusnya," katanya.
Dia mengatakan belum mengetahui penyebab pastinya keracunan pada Jumat lalu tersebut (22/8). Pihaknya tidak bisa menyimpulkan sebelum ada hasil pemeriksaan laboratorium.
Hingga kini pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan dinas kesehatan untuk memastikan penyebab dugaan keracunan. Namun begitu dia menegaskan, proses produksi makanan di SPPG Kembang selalu dilakukan dengan mengikuti standar operasional prosedur (SOP) yang ketat.
"Ini juga diawasi petugas secara melekat selama 24 jam. Setiap hari, dapur SPPG Kembang memproduksi sekitar 2.200 porsi makanan untuk didistribusikan ke sembilan sekolah di Tembilahan," ungkapnya.
Baca juga: MBG di Batam layani 15 satuan pendidikan Islam di enam kecamatan
Sementara itu, Ketua Yayasan Kawah Insan Cendikia sekaligus Mitra Badan Gizi Nasional (BGN), Muhammad Guntur, saat menjenguk para siswa yang masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Puri Husada Tembilahan menegaskan pihak yayasan bersama SPPG siap bertanggung jawab penuh terhadap biaya perawatan para korban.
“Kami pastikan seluruh biaya perawatan yang terdampak ditanggung sampai sembuh,”tegas Guntur.
Direktur RSUD Puri Husada Tembilahan, Rahmad Susanto menyebut para pasien yang dirawat setelah mengalami gejala diduga keracunan berasal dari beberapa sekolah. Di antaranya Sekolah Dasar 032 (18), SD 008 (5), SD Muhammadiyah (1), SMA Negeri 1 Kota (1), TK Faturrahman (1), serta satu orang keluarga petugas program MBG.
“Alhamdulillah, kondisi pasien sudah mulai membaik. Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa segera dipulangkan,” kata Rahmad.
Baca juga: Yayasan Kemala Bhayangkari Papua latih SPPG tentang keamanan pangan
Baca juga: BGN: Babel perkuat pertanian lokal penuhi bahan baku MBG
Pewarta: Bayu Agustari Adha/Adriah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.