Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menanggapi usulan adanya gerbong kereta api khusus untuk perokok.
Menurut Menko AHY, saat ditemui di Jakarta, Sabtu, fokus pemerintah berada dalam konektivitas transportasi yang lebih merata, alih-alih usulan tersebut.
“Kayaknya masih banyak hal yang lebih penting untuk saya respons, yang jelas konektivitas itu harus kita perkuat antarwilayah, juga dengan transportasi multimoda di darat, laut, udara dan kereta api,” kata AHY.
“Saya lebih fokus pada bagaimana roadmap ini bisa mengakomodasi berbagai kepentingan,” ujar dia menambahkan.
Lebih lanjut, Menko AHY mengatakan peta jalan pemerintah terkait transportasi harus lebih terjangkau dan inklusif bagi masyarakat.
“Contohnya tentu mobilitas harus lebih cepat, harus lebih terjangkau, baik untuk transportasi manusia barang termasuk juga jasa,” ujar dia.
Selain itu, Menko AHY juga menekankan bagaimana kemudahan dan akses transportasi yang lebih merata di Indonesia, diharapkan mampu mengakselerasi produktivitas dan pertumbuhan ekonomi di berbagai wilayah.
“Yang kedua juga yang sama pentingnya untuk mendapatkan fokus kita adalah bagaimana transportasi atau konektivitas tadi membuka lokasi atau titik-titik baru pertumbuhan ekonomi dan pengembangan wilayah,” kata dia.
Menko memberikan contoh seperti bagaimana konsep Transit Oriented Development (TOD) terus dikembangkan demi mencapai tujuan utama pemerintah dalam hal transportasi.
“TOD, ini pengembangan lokasi-lokasi sebagai hub transportasi (yang mendekatkan tempat tinggal dan tempat kerja) yang juga mendukung semangat hari ini, yaitu sustainability,” kata AHY.
“Jadi semakin mengurangi yang namanya carbon footprint, pengurangan emisi ataupun CO2 ini juga menjadi target yang harus kita kawal bersama-sama. Karena kita ingin secara serius mencegah lebih buruknya pemanasan global dan krisis ini,” imbuhnya.
Sebelumnya, Anggota DPR RI Nasim Khan mengusulkan agar PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyediakan gerbong khusus untuk perokok di kereta api jarak jauh.
Usulan ini disampaikan dalam rapat dengar pendapat dengan Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin pada Rabu (20/8).
Menanggapi hal itu, PT Kereta Api Indonesia (Persero) menegaskan seluruh layanan kereta api yang dioperasikan tetap bebas asap rokok, sebagai bagian dari upaya perusahaan untuk menjaga kenyamanan dan keselamatan seluruh pelanggan.
Senada, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Allan Tandiono juga menyatakan kereta api sebagai transportasi umum masuk dalam kawasan tanpa rokok (KTR) demi menjamin kesehatan dan kenyamanan seluruh penumpang.
Baca juga: Menko AHY nilai Koperasi Merah Putih dorong ekonomi dan UMKM di Madiun
Baca juga: Menko AHY minta kepala daerah berinovasi bangun wilayah berkelanjutan
Baca juga: AHY dan Iftitah panen raya tebu di kawasan Transmigrasi Melolo NTT
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.