Jakarta (ANTARA) - SMP Labschool Kebayoran, Jakarta Selatan menunjukkan komitmennya dalam mempersiapkan generasi muda yang berwawasan global melalui penyelenggaraan kegiatan Nippon Challenge Program (NCP) 2025.
Kepala SMP Labschool Kebayoran Yulinda Asnita dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu, mengatakan NCP 2025 itu berisi beragam kegiatan yang memperkaya pengetahuan serta pengalaman internasional dari 30 siswa yang terpilih sebagai peserta.
"Selama program berlangsung, para siswa terlibat aktif dalam berbagai aktivitas kolaboratif bersama pelajar dari sekolah-sekolah terbaik lintas negara," kata Yulinda.
Baca juga: 58 siswa SMP di Jaksel kenalkan budaya Lampung ke Spanyol dan Jepang
Melalui Nippon Challenge Program 2025, ujar dia, SMP Labschool Kebayoran tidak hanya menanamkan nilai-nilai keilmuan dan karakter, tetapi juga memperluas cakrawala pemikiran siswa agar mampu menjadi warga dunia yang cerdas, adaptif, dan berintegritas.
Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa dalam NCP 2025, para peserta mempelajari budaya Jepang secara langsung dari masyarakat Jepang melalui program Homestay.
Mereka diajari mengenai cara berkebun, mengenali kuliner serta pakaian tradisional Jepang, dan menulis huruf kanji.
Menurut Yulinda, berbagai aktivitas tersebut bermanfaat dalam mengasah kemampuan komunikasi peserta dan keterampilan bekerja sama dengan lintas budaya. Hal-hal itu, menjadi bekal penting dalam menghadapi tantangan dunia global.
Dalam rangkaian program itu, diadakan penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) antara SMP Labschool Kebayoran dan Chiba Municipal Inage International Secondary School, Jepang.
Penandatanganan nota kesepahaman itu dilakukan pada Jumat (4/7) oleh Yulinda dan Kocho Sensei Ono Daisuke selaku kepala sekolah mitra di Jepang.
Baca juga: Harumkan Indonesia, SMP Labschool Kebayoran Juarai Kompetisi Folklore Internasional
"Kerja sama ini diharapkan menjadi awal dari kolaborasi yang lebih luas di bidang pendidikan dan pertukaran pelajar," kata Yulinda.
Tak hanya itu, para peserta juga mendapat kesempatan istimewa untuk mengunjungi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo. Dalam kunjungan tersebut, mereka berdialog langsung dengan Atase Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia untuk Jepang Amzul Rifin serta Maria Renata Hutagalung yang merupakan Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Tokyo.
Dalam kesempatan itu, para peserta mendapatkan banyak wawasan mengenai sistem pendidikan di Jepang, hubungan bilateral Indonesia–Jepang, serta peran penting generasi muda dalam membawa perubahan positif bagi bangsa.
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.